Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Humor

Wawancara Eksklussif Sejen PSSI Dengan Reporter Media Massa

27 Maret 2011   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:23 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Jakarta, 27 Maret 2011 Jam di HP menunjukkan 17.00 WIB. Wawancara Eklusive dilakukan di Press Room Hotel Bintang 7 Keliling, Tanah Abang None Jakarta. suasana rame sekali dari semua mass media tumplek bleek, dipandu moderator lulusan kompasioner kentir.

Tepat jam menunjukkan 17.15 WIB dimulai, Beliau masuk dari pintu masuk ruang Press Room. diiringi segundal-segundalnya berjumlah 7 orang pakai celana, baju hitam rambut gondrong.. (kalau cepak, nanti dikira oknum)

Sejen PSSI Nugraha Besos langsung nyrocos-cos seperti mitraliur sambil membetulkan kacamata dengan mata jelalatan: "hancur sudah dunia persepakbolaan negeri ini"  diam 1 detik "ini memalukan, menyedihkan, memilukan, saya masih punya perasaan, dan saya masih sehat",

diam ambil nafas ½ detik "bagaimana pihak lain, entah. Mungkin yang tidak sehat mungkin, ingin. Hooii...saya asli anak bangsa negeri ini, ingin kongres, ini bukan konser dangdut tidak goyang" suaranya meleking tinggi....

diam dua ¼ detik ambil napas "ini..ini menunjukkan kalau orang-orang tidak mencitai sepakbola"  diam lepas napas 2 detik tarik napas ½ "apa sodara tidak tahu perjuangan saya di dalam dunia persepakbolaan?" diam 2½ detik sambil lihat kanan kiri "sungguh memalukan sodara tidak tahu jawabannya"

sambil melotot buang nafas seperempat detik "tolong...tolong saudara-saudara jawab jangan sampai saya dituduh SOMBOOONG, NARSIIIS" teriaaak sambil menyeka air yang muncrat ke kacamata, para reporter terhenjak kaget, juru kamera pada bingung dilayar seperti ada hujan, ternyata benar air ludah menutupi lensa2 kamera....geger ada yang langsung membuka payung.

Langsung moderator kentir memberi kode dengan angkat tangan disilang sambil teriak sampai kentut "BREAK-BREK 'duut' ada iklan yang akan numpang lewat....'duut'" tanpa ambil napas karena bau, Sejen PSSI langsung mengangkat pantatnya meninggalkan ruang preesroom diikuti para segundal-segundalnya, sambil melihat ke arah kursi yang diduki, siapa tahu pantatnya ketinggalan. Beliau meninggalkan soal pertanyaan supaya dijawab, dalam sesi berikutnya............

Suara speaker compreng menggema "Para reporter yang budiman wawancara eklusive dengan pentingi sepokabola Sejen PSSI ini BREAK - BREAK sejenak... waktu 3 menit beliau akan segera kembali, silahken istirahat sejenak IKLAN SPONSOR tunggal numpang lewat.... Di sponsori BUS BUDIMAN  Trayek Bandung - Purwokerto - Wonosobo, via jalur Selatan, tanpa sponsor ini tidak mungkin acara ini terlaksana".

"Para reporter yang budiman, mungkin banyak dari saudaranya budiman yang belum tahu,  perlu saya tegaskan sekali lagi biasanya nama Bu Diman itu istrinya Pak Diman itu nama orang, benaaar."

Iklan ini sungguh-sungguh terjadi masih hangat dan info ini dari sumber-sumber lebih dari dua orang yang bisa dipertanggungjawabkan asli bukan plagiat, mohon maaf sumber-sumber tidak bisa saya link disini, karena mereka manusia beneran.

Waktu kejadian jam 22.30 WIB 'tanggal kami rahasiakan juga nama2 nara sumbernya, demi menghindari tuntutan si tuntut' lokasi benar ada di Banjarpatoman, masuk wilayah Jawa Barat di jalur lintas selatan, saat itu saya ada disana anjangsana ke rumah teman. Pada jam 20.30 WIB saya diajak teman makan di luar dari rumah ke warung makan dekat cukup jalan kaki, suasana malam itu sepi.

Jalan kaki baru beberapa langkah kami lihat ditepi jalan berdiri Ibu dan satu anak perempuan (umur kira2 8 tahun, umur asli ngarang). sayapun basa-basi sambil berhenti jalan, otomatis teman2ku juga berhenti, tanya basa-basi: "Bu sedang nunggu bus, mau kemana" jawa Ibu "iya nunggu Bus Budiman, mau ke Wangon"

temanku nyletuk: "Bu pakai Bus yang lain saja, bus Budiman jam segini sudah tidak lewat lagi", anak ibu motong: "tidak mau naik bus yang lain, aku mau naik bus Budiman" temanku satunya potong: "ya sudah dikasih tahu Bus Budiman sudah tidak lewat, tunggu saja Bus Pakdiman lewat..."

Sambil beranjak pergi, akupun ngekor sambil ngomong "asli mana sih itu orang" jawab temanku asli Banjarpatoman "mungkin asli Wangon, jam segini mana ada Bus Budiman lewat" tanpa terasa diwarung makan ngobrol sampai jam 22.30 kamipun berjalan pulang dan Astaga melihat ibu dan anak masih parkir dipinggir jalan.

Kami samperin ibu itu lagi : "Bu naik bus lainnya saja, sudah tidak lewat Bus Budiman jam segini" ibu jawab: "ah tadi ada bapak2 bilang suruh nunggu Bus Pakdiman" temanku asli Banjar potong: "lho tadi si A, hanya guyon mana ada Bus Pakdiman" si Ibu langsung jawab: "bukan bapak itu, tadi baru ada bapak2 yang ngasih tahu juga Bus Budiman tidak lewat lagi, saya di suruh nunggu Bus Pakdiman lewat"

Kami serempak "Astaga...Bu Buu...tidak ada Bus Pakdiman, maaf itu tidak benar" kami serempak menahan ketawa. "begini bu ini sudah malam, ibu naik bus apa saja yang nanti lewat, kasihan si adik sudah ngantuk" celetuk ibu tanpa dosa  "jadi tidak ada Bus Pakdiman?" jawab kami bersamaan: "yaa tidak ada Bu..." sambil nahan tawa.

Bersamaan ada sorot lampu mobil besar dari arah barat "bu naik bus itu yaa..." ibu menggangguk. temanku nyetopkan bus tersebut, setelah ibu naik bus... kami ketawa ngakak-kak...dan sedih "Masya Allah, Bus Budiman....itu nama Bus dan tidak kawin sama Bus Pak Diman" Ibu-ibu.....

Speaker cempreng bunyi "Sodara-sodara yang budiman itu tadi iklan Sponsor tunggal wawancara eklusive ini, menunjukkan Penumpang setia luar biasa naik mau Bus Budiman, sampai diperkosa naik  bus lainnya, baru mau. Sodara2 yang budiman sponsor tadi DIDEDIKASIKAN spesial buat Bapak kita Sejen PSSI. Nugraha Besos, atas kesetiaannya dan dedikasi pada PSSI dan Ketam Nurdin Halid"

Sambil menunggu Beliau masuk ruang ini, ada desah-desuh dari moderator kentir, "diumumkan pengumuman ini dengan bisik-bisik mohon jangan sampai bocor ke KPeK"  moderator turun sambil bawa amplok coklat dan menuju kesetiap telingga reporter dari semua media. menyerahkan ucapan terimakasih dari beliau sebesar "sssttt...rp 50juta" setiap reporter, dan sssttt bisik2 kereporter kompasioner dia bilang: "khusus buat anda rp.75juta tolong jangan sampai bocor ke KPeK dan reporter media lain...pesen beliau tulis di media kompasiana.com yang baik-baik sajah, oceh" sambil nepuk-nepuk pundak reporter kompasioner.

Suara speaker menggema "Harap sodara yang budiman berdiri dengan tegap kaki dibawah, sebentar lagi Bapak Sejen. PSSI Nugraha Besos akan masuk pressroom, silahkan duduk dengan pantat masing-masing ke kursi dan wawancara dilanjutkan"..dunkkk-duuunk-duuut... bersamaan suara duuut reporter kompasioner langsung tidur diatas meja sambil menikmati wanginya ruangan..bersambung

.

.

Bhs Jawa:

Sejen = beda

Ketam = alat tukang kayu.

.

Sumber inspirasi: dari berbagai sumber yang saya klik, kompas.com, tribunews.com, detik.com, kompasiana.com, indra, rana, sekar.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun