Mohon tunggu...
Singgih Swasono
Singgih Swasono Mohon Tunggu... wiraswasta -

saya usaha di bidang Kuliner, dan pendiri sanggar Seni Kriya 3D Banyumas 'SEKAR'. 08562616989 - 089673740109 satejamur@yahoo.com - indrisekar@gmail.com https://twitter.com/aaltaer7

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dokter Spesialis ‘Jual Obat’ Kepastian antara Keyakinan dan Keragu-raguan

3 Maret 2011   01:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:07 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

sambungan: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/02/27/jangan-dengar-jeritan-suara-dan-ekpresiku-kutulis-buat-jangan-ditiru/

Untuk mempertimbangkan penawaran dari dokter 'diskusi' cukup panas keputusan dan pertimbangaku ada tersirat keragu-raguan dari dokter dan ketidakpastian hasil akhir dari obat suntik jadi solusinya operasi, pendapat istri kalau bisa diatasi lewat suntik kenapa harus operasi, setelah tidak ada titik temu, aku dan  istri minta pertimbangan keluarga dan teman2 mengenai pendapat dokter bagiku berbau 'jualan' obat suntik antara meyakinkan dan keragu-raguan setelah kuceritakan apa adanya. setelah itu ada yang menyarankan coba periksa dengan dokter spesialis top yang lain sebagai pembanding, pertimbangan ini aku coba.

Hari berikutnya dengan membawa data (hasil USG dan Rongent) dan obat2an beserta kemasannya, aku dan istri coba datangi dokter Spesialis lainnya, seperti biasa mendaftar, menunggu, setelah di panggil masuk basa basi setelah itu curhat ini itu tentang sakitnya sambil menerangkan penanganan dokter sejawatnya ini-itu, dokternya manggut-manggut sambil tanya ini-itu juga dilanjutkan pemeriksaan pada umumnya, setelah itu keluar KEPUTUSAN dengan DIPLOMATIS (padahal bukan diplomat?) blaik-blaik-blaik alias menolak halus menangani lebih lanjut dan tidak mau diajak dikusi lebih lanjut dan tentang pakai suntik apa operasi itu tergantung dari pasien (?), sarannya tetap melanjutkan apa yang sedang ditangani oleh rekan sejawatnya sudah BENAR (?) dan aku disarankan tetap terus ditangani rekannya tersebut alias tidak mau sebagai pembanding, karena dia adalah seniornya. begitulah adanya mau tidak mau kembali lagi periksa ke dokter seniornya lagi.

sepulangnya dari dokter 'blaik-blaik' diskusi lagi mau pakai obat suntik, apa operasi?, keputusan tetap istri pakai suntik dulu (takut operasi) ada benarnya juga siapa sich yang mau tubuhnya di 'edel-edel' walau dibius, dokter pengalaman bedahpun 'takut' dioperasi. beberapa hari sebelum periksa lagi, aku telpon ke Apotiknya minta dipesankan obatnya, sekalian mendaftar untuk periksa.

Pemeriksaan minggu ke 6, dalam awal pemeriksaan dokter lebih meyakinkan tentang efektifitas obat via suntik terhadap tumor kista + contoh pasien2 kista sebelumnya dan kebetulan salah satu karyawati diapotiknya (masih saudara) terkena tumor kista dan saat bersamaan sedang diobati pakai suntik dengan obat suntik yang sama hasilnya positif bla-blaa....dilanjutkan pemeriksaan umum dan USG lagi ukur-ukur, SETELAH suntik selesai dokter sekali lagi dokter meyakinkan keberhasilan bla-blaaa sambil dibuatkan resep obat ini-itu untuk 2 minggu lagi kontrol...selesai suntik dilanjutkan ritual seperti biasa, membayar jasa + obat2anya.

Minggu ke 2 setelah suntikan ke 1, periksa, USG lagi, ukur-ukur sambil bla-blaa, print out dilihat-lihat lagi sambil bla-blaa, belum ada perubahan, nulis resep buat 2 minggu kedepan, bayar + beli obat resep...

Suntikan ke 2, pemeriksaan rutin dan USG lagi ukur-ukur, print hasilnya dibandingkan dan dikomentari belum ada hasilnya ukuran tetap mungkin setelah suntikan yang kedua ada perubahan, padahal biasanya suntikan pertama hasilnya cukup bagus ada pengecilan ukuran tumor, memberi contoh kasus2 yang sudah pernah ditanganinya bla-blaa...Insya Allah suntikan ke 2 ini bisa mengatasinya. Rutinitas setelah selesai sambil menulis resep obat2an + vitamin2 buat 2 minggu, dokternya ngecap bla-blaa, meminta datang lagi 2 minggu cek kesehatan.

Minggu ke 2 setelah suntik ke 2, periksa USG lagi, ukur-ukur ada pengecilan 1 cm cukup bagus tapi kurang maksimal, print out dilihat-lihat lagi sambil bla-blaa cukup bagus ada perubahan, mudah2an nanti setelah suntik yang ke 3 terakhir efeknya lebih baik lagi, tidak lupa bahwa ini semua ikhtiar, berdoa, bla-blaaa sambil nulis resep buat 2 minggu kedepan....

Dua minggu setelah suntikan ke 2, periksa, USG lagi dan lebih lama memperhatikan layar monitor setelah itu ukur-ukur sambil bla-blaa, print out dilihat-lihat lagi sambil bla-blaa, belum ada perubahan masih seperti 2 minggu yang lalu, seperti biasa memberi harapan-harapan dan doa-doa bla-blaa sambil nulis resep buat 2 minggu kedepan...

Demikian berulang ulang setiap 2 minggu termasuk suntik yang ke 3 atau terakhir, dokter spesialis top mulai ragu keefektifannya. Masuk pemeriksaan minggu 2 demikian juga tidak ada perkembangan sampai pemeriksaan akhirpun MENYERAH....hanya satu kata OPERASI.

Setelah keputusan dilakukan dengan pertimbangan kesehatan, akupun mulai mendaftarkan diri ke rumah sakit dikotaku setelah dapat jadwal kepastian hari dan waktunya. 5-4 hari sebelum masuk rs diadakan pemeriksaan darah dan lain, termasuk USG dan Rongent akhir aku bawa ke dokter lagi untuk konsultasi jadwal dan jam operasi, dokter juga menjelaskan tindakan apa saja yang akan diambil setelah mempelajari hasil pemeriksaan akhir diambil keputusan mengangkat indung telor sebelah kanan dan rahim yang positif ada benjolan2 tumornya dan indung telor disebelah kiri tidak ada masalah.

Operasi berjalan kurang lebih 2 - 3 jam, diruang operasi sebuah rumah sakit besar dikotaku. Akupun monda-mandir diluar persis didepan pintu keluar masuk ruang operasi, rasanya seperti menanti istri melahirkan.

Setelah cukup lama namaku dipanggil disuruh masuk dan ditanya apa aku takut darah setelah itu aku dilihatkan seperti TAG POTO dibagian awal tulisan. Dokter memperlihatkan dan menjelaskan apa yang sudah dilakukannya benar adanya (indung telor kanan, rahim dan leher rahim diangkat/diambil) dijelaskan juga indung telor bagian kiri tidak diambil karena saat operasi tidak ada benjolan tumor sesuai hasil USG, kedua bila indung telor diambil semua akan membawa dampak percepatan menoupause karena tidak adanya produksi hormon bla-blaaa.

setelah melalui masa sangat-sangat melelahkan lahir batin selama 10 hari opname pasca operasi di rumah sakit dilakukan pemeriksaan akhir setelah itu ijin pulang diberikan dengan catatan apa bila ada keluhan segera ke rumah sakit lagi, dan bila tidakada  keluhan setelah 10 hari periksa lagi ke dokter prakteknya.

Bulan 1 sampai bulan 2 setelah diadakan pemeriksaan USG dinyatakan kondisinya lebih baik, tapi diminta tetap kontrol di bulan ke 3 nanti

Pada pemeriksaan bulan ke 3, dari hasil pemeriksaan USG yang cukup lama diamati DINYATAKAN indung telor sebelah kiri dinyatakan ADA TUMOR KISTA sudah berdiameter 4 cm ????? aku dan istri seperti disambar gledek!!! berbagai pikiran dan tanya berkecamuk.....apapun argumen, saran dan pendapat dari dokter masuk telinga kanan keluar telinga kiri, termasuk resep obatnya dari dokter aku buang di samping meja prakteknya...bayar jasanya PULANG.

cukup lama hampir 3-4 bulan merenung.... perjalanan waktu istri masih mengeluh ada rasa sakit didalam perutnya, dari pengalaman yang sudah2 kuambil jalan mencari dokter lainnya dengan cara aku dan istri saat awal periksa 'berbohong' seolah-olah seperti pasien baru saja kena sakit tapi pada saat mau priksa fisik baru katakan bahwa ini pernah dilakukan operasi oleh dokter lain dan sudah dinyatakan sembuh dan sudah tidak mengkonsumsi obat2an lagi, bagian ini dan ini saja yang dirasa sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan luar dan USG ternyata INDUNG TELOR bagian kiri SEHAT TIDAK TAMPAK ADANYA BENJOLAN, KELAINAN LAINNYA, sampai detik ini kutulis sebenarnya secara medis/ilmiah yang benar mana??? Wallahu'alam

kutulis ini hanya ingin BERBAGI...

Salam sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun