Setelah itu meluncur pulang, langsung ambil cat tembok yang di ruang tamu, sambil diamat-amati mereknya dibaca ulang-ulang koq tulisanya mereknya ‘DELUX’ wah apa yang salah, ketukar? Ah nantikan orang tersebut sudah janji akan kesini lagi ngirim semen, pikirnya. terus teman saya telp bos toko besi alasanya cat temboknya mereknya ketukar, mungkin nati sore bisa diantar.
Sambil nunggu, teman saya sibuk kerja, tanpa sadar waktu sudah sore orang tersebut tidak nongol-nongol, baru sadar ‘ketipu’. Cat tersebut tetap dipakai mengecat rumahnya, yang satu pail dikasihkan ke saudarannya. Hasil cerita dengan teman saya menyatakan ‘saya merasa tidak ketipu’ hanya ‘saya tidak teliti’ dan masih bersyukur catnya masih bisa dipakai, karena tetangganya juga pernah dapat/beli cat dengan modus yang sama tapi cat temboknya sama sekali tidak bisa dipakai.
Catatan:
- Ngobrol ‘ngalor-ngidul’ : saling ngobrol/cerita yang berganti-ganti topik
- Percakapan aslinya pakai bahasa mbanyumasman, kaya kuwe.