Mari kita tinggalkan hiruk pikak pikuk pemilihan umum dan adu jago Capres. Saya ajak meluncur ke Desa Patikraja, Banyumas, tepatnya di RT. 01 RW 01. melihat aktifitas kelompok tani bahasa gaulnya Komunitas Jahe Merah Patikraja (KJMP) bertemu dan ngobrol dengan sohib karib saya yang menjadi pelopor dan salah satu pengurus, namanya Mas Lilik. Dari obrolan saya dapat keterangan komunitasnya didirikan tanggal 15 Januari 2014. Anggota 20 orang, terdiri dari guru, pensiunan, tukang, sopir dan pegawai swasta, dengan salah satu alasan budidayanya tidak memakan lahan yang luas 1m2 di isi 9 polibag ukuran 60x60, tidak begitu intensif alias bisa disambi dan produktifitasnya tinggi. Disisi lain memupuk jiwa gotongroyong.
Ketika saya tiba lokasi, bibit jahe tahap pertama sudah tertanam dalam polibag berisi tiga tunas jahe dan berumur satu bulan dan mereka terlihat sedang gotongroyong menyiapkan pagar keliling dan selesai membersihkan gulma. Jenis jahe ini yang dikembangkan, warnanya jangan dikaitkan dengan simbol si pemenang pemilu, maupun si Capresnya, yakni si jahe merah! Lihat foto, dokumen pribadi yaa.... Patiraja, 31 Maret 2014. Pukul 11.00 WIB.
Dalam obrolan saya tanya "Bagaimana cara memilih bibit rimpang jahe yang baik?" Pak Lilik berujar "Tidak mudah, seperti orang sedang mencari jodoh, dinilai dari bibit, bobot dan bebetnya" ujarnya, kami pun tertawa bareng. Lebih lanjut, saya dapat dapat bocoran ilmu mengenai teknik budidaya dari A sampai Z. Saya tulis urut saja yaa... lanjut jut jut...
Bahan bibit diambil dari kebun, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 - 1,5 bulan.
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan, setiap potong memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.
Persiapan bedeng semai dan penyemaian bibit.
Lahan bedengan bersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lampisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu di plengkung tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna buat berkecambah/tumbuh jadi serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 - 5 minggu siap tanam.
Media tanam.