Mohon tunggu...
Satabrasyahdin Parlaungan Hutabarat
Satabrasyahdin Parlaungan Hutabarat Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penulis, Director media and communication of TakimaseGroup

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Bahasa inggris WAJIB...

28 Februari 2012   14:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:47 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah 2 hari ini saya berkesempatan untuk mengikuti seminar asean yang diadakan oleh aha centre di gedung BPPT lantai 16, peserta yang datang berasal dari berbagai  negara di asean seperti myanmar, brunei, malaysia, laos, kamboja, vietnam, thailand dan Indonesia tentunya

Orang2 asia tenggara khusunya mempunyai tipikal wajah yang tidak jauh berbeda, hal ini  tentunya membuat saya yang kebagian tugas untuk menjemput tamu jadi sulit awalnya, wajah-wajah  mereka terlihat amat familiar buat saya, kita baru tahu mereka bukan dari orang indonesia ketika mengejak mereka berbicara

Orang asean juga memiliki kultur yang tidak jauh berbeda dengan kita, mereka murah senyum, cepat akrab  dan sabar, tidak seperti org2 dari eropa yg dikenal dgn sifat2 buruknya, benar memang bangsa asia memiliki kultur yang halus, kita seolah-oleh sudah lama bertemu sehingga percakapan begitu terasa mengalir

Ternyata banyak hal yg menarik yang saya dapat dari acara ini, selain pengetahuan ttg bencana tentunya, ada beberapa negara Asean yang memiliki kondisi ekonomi yang lebih buruk dari indonesia. kita harus bersyukur  terhadap hal ini karena ada beberapa negara contonhnya  myanmar, laos dan vietnam yang bahkan sambungan internetnya pun masih terbatas.

Entahlah, saya percaya bahwa mungkin dulu kita berasal dari keluarga dan nenek moyang yang sama, atau bertetangga, karena saya melihat banyak kemiripan antara para peserta dgn kita orang indonesia, bahkan tidak banyak peserta yang dikira orang indonesia ketika pemeriksaan  paspor di bandara.

Salah satu kendala bagi saya pada acara ini adalah kemampuan berbahasa yang pas2an. untunglah sempat berkeja di GIZ sehingga sedikit punya bekal. Beruntung bagi negara2 jajahan  inggris, seperti philipina, brunei atau malaysia dan singapore tentunya, mereka sangat cakap berbahasa inggris, singapur bahkan mempunyai dialek sendiri yang dikenal sebagai "singlish" yang memiliki kecepatan di luar rata2.

Ini tantangan kita kedepannya, kendala bahasa merupakan salah satu hal yang harus sama2 kita hadapi. jika kita mau memajukan negara kita di kancah internasional, kita harus segera bersiap diri menghadapi hal ini

So, tidak ada ruginya dalam mempelajari ilmu atau sesuatu  asalkan itu bermanfaat dan berguna bagi kita untuk meningkatkan kapasitas kita, yuk biasakan berbahasa inggris, saya juga masih coba2 ..hehehe..

Kesempatan akan datang kepada siapa saja yang siap menangkapnya - @Satabrasyahdin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun