Mohon tunggu...
Sastyo Aji Darmawan
Sastyo Aji Darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - ASN; Pengelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; Penyuluh Antikorupsi; Negarawaran

Menulis supaya gak lupa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Terlena Dengan Keindahan PIK 2

4 Januari 2025   00:53 Diperbarui: 4 Januari 2025   04:54 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana malam di tepi Pantai Aloha PIK 2. Sumber: Dok. Pribadi

Selepas makan malam, saya teringat belum menunaikan sholat Isya. Akhirnya saya meninggalkan istri dan anak perempuan saya di meja makan sejenak untuk menuju Musholla. Fasilitas musholla terletak di ujung kanan pintu utama Pantai Aloha. Musholla-nya sangat bersih, cukup nyaman untuk beribadah di sana.

Sebelum pulang, saya sempatkan untuk masuk ke toilet berbayar yang ada di lokasi. Tarifnya Rp 5.000,-/orang dan bisa dibayar dengan uang elektronik. Berbeda dengan toilet gratis yang berada di ujung kiri pantai, toilet berbayar dilengkapi AC, sehingga suhu ruangan toilet cukup sejuk. Kebersihan keduanya cukup baik. Hanya saja, kita harus bersabar untuk mengantri di toilet gratis.

Kunjungan kami di kawasan PIK 2 malam itu meninggalkan kesan yang mendalam. Bagi istri dan anak-anak saya, mereka sangat senang karena telah diajak untuk mengisi liburan ke tempat-tempat yang menyenangkan. Tetapi bagi saya, agak berbeda. Bagi saya, perjalanan kami ke PIK 2 bukan sekedar bersenang-senang dan menghabiskan waktu hari libur-melainkan-ada insight baru yang bisa saya pelajari.

Pantai Gratis

Sesaat saya terlena dengan kemudahan akses yang diberikan pengelola PIK 2 untuk menuju tempat wisata seperti Pantai Aloha. "Fasilitasnya bagus dan tidak harus bayar tiket masuk", gumam saya.

Pikiran saya dipicu karena mengetahui kondisi di Pantai Ancol yang kini sedikit berbeda. Di Ancol kita harus membayar tiket masuk ke kawasan pantai, namun fasilitas pantai-nya kurang dikelola dengan baik. Sejurus kemudian, saya mencoba mencari informasi terkini tentang kondisi Pantai Ancol. 

Dikutip dari detik.com, Taman Impian Jaya Ancol mengalami penurunan pengunjung hingga 10 persen di tahun 2024. Pengunjung yang diwawancarai oleh detik.com menyebut harga tiket masuk Ancol sebesar Rp 30 ribu terlalu mahal untuk mereka yang hanya ingin menikmati pantai.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Winarto sebelumnya menyampaikan penurunan jumlah pengunjung Ancol pada 2024 ini disebabkan beberapa faktor. Winarto menyebut penurunan itu disebabkan ketidakpastian stabilitas ekonomi.

Sebagaimana dicatat oleh rri.co.id, Winarto juga menyatakan, pihaknya akan membebaskan biaya tarif masuk atau tiket gratis kepada pengunjung dalam setiap bulannya. Pemberlakuan tiket masuk gratis ditujukan untuk menjawab kegelisahan masyarakat yang merasa terbebani saat hanya ingin berlibur ke Pantai Ancol.

Rupanya, pernyataan Winarto pun didorong oleh desakan DPRD Jakarta. PT. Taman Impian Jaya Ancol diharapkan bisa menggratiskan akses ke pantai untuk publik seperti Pantai Indah Kapuk (PIK) 2. Untuk pengganti pendapatannya, Ancol juga bisa meniru PIK 2 atau Pantai Maju Bersama di Pulau Reklamasi. Selain menggratiskan akses ke pantai, di sana juga menyajikan berbagai kuliner lengkap bagi semua kalangan.

Kontroversi PIK 2

Tak ingin terlalu lama terlena, saya mencoba mencari berita penyeimbang. Sependek ingatan saya pembangunan PIK 2 sempat menuai kontroversi. 

Mungkin terlambat untuk membahas hal ini. Keterkejutan saya melihat gedung-gedung pencakar langit di PIK 2 memperburuk keterlambatan itu. Pemandangan terakhir yang saya ingat ketika proyek PIK 2 hanyalah urugan pasir reklamasi. Setelah itu, saya cukup lama abai. Mudah-mudahan tulisan ini memberi sudut pandang berbeda, sehingga dapat mengurangi rasa bersalah saya karena telah sedemikian abai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun