Pemimpin Sebagai Teladan Adab
Jika pendidikan sudah baik, orang dewasa tinggal mempraktikan adab dalam kesehariannya. Teorinya seperti itu. Masalahnya, masalah kemiskinan, pengangguran, kejahatan, kriminalitas, korupsi, bencana alam lebih sering disebabkan karena kesalahan orang dewasa dalam melakukan aktivitasnya yang notabene sudah mendapatkan pendidikan adab sedari dini. Kita bisa berharap pada generasi muda yang masih mengenyam pendidikan untuk dapat mengimplementasikan adab sedari dini sampai beranjak dewasa. Lantas, bagaimana memastikan adab tersebut tetap diemban setiap waktu dari segala kalangan usia?
Sepertinya, salah satu program kerja Dharma-Kun terkait adabakan berkisar pada peningkatan pendidikan bagi generasi muda dan perbaikan tata kelola pemerintahan. Pendidikan menjadi jalan masuk untuk mencetak generasi muda beradab, sementara perbaikan tata kelola pemerintahan akan menjadi jalan keluar atas permasalahan kebijakan dan regulasi yang tidak mencerminkan adab.
Khusus dari bidang pendidikan, selain mengandalkan tenaga pendidik baik formal maupun non-formal, pendidikan adab perlu diberikan juga melalui jalur keteladanan. Pemimpin-pemimpin bangsa-lah yang bertindak sebagai tenaga pendidik dalam hal ini. Seharusnya, pertunjukan adab dapat kita lihat-bukan hanya dari pidato, nasihat atau kampanye-kampanye politik saat Pemilu/Pilkada melainkan juga dari kebijakan dan regulasi yang ditelurkan semasa mereka menjabat.
Penguatan kurikulum berbasis akhirat sangat penting, namun memilih pemimpin yang dapat menjadi teladan juga penting. Pilkada kali ini menjadi sarana untuk dapat memilih pemimpin yang layak diteladani tersebut. Meski, hanya paslon Dharma-Kun yang terkesan mengedepankan perbaikan adab bagi warga Jakarta, bukan berarti paslon lain tidak menawarkan visi yang serupa. Semua paslon punya visi dan misi yang 'terdengar' baik, hanya saja tidak secara eksplisit menuliskan adab. Tugas kita-lah yang mencermati sedalam apa keseriusan mereka untuk mereformasi jati diri warga Jakarta melalui visi-misi yang mereka usulkan dan rekam jejak mereka sebelum mencalonkan diri. Sehingga, kita dapat memilih pemimpin yang benar-benar bisa menjadi teladan adab.
Referensi:
- https://www.antaranews.com/berita/4379810/dharma-kun-sisipkan-adab-pada-visi-dan-misi-untuk-jakarta
- https://www.detik.com/hikmah/khazanah/d-7370301/perbedaan-adab-dan-akhlak-dalam-islam-beserta-contohnya
- https://bpip.go.id/artikel/pentingnya-pengamalan-pancasila-sila-ke-2-di-lingkungan-masyarakat
- https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/alaqidah/article/view/1566
- https://id.wikipedia.org/wiki/Syed_Muhammad_Naquib_al-Attas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H