Mohon tunggu...
Sasty Legina
Sasty Legina Mohon Tunggu... Mahasiswa - enjoy life

Medical Lab'20

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan Bangsa

1 Maret 2020   19:46 Diperbarui: 1 Maret 2020   19:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                      Generasi Z adalah generasi yang lahir saat arus globalisasi melaju dengan cepat. Generasi yang dimudahkan dengan teknologi yang semakin canggih. Apa pun yang mereka inginkan bisa didapatkan dengan mudah. Namun segala kemudahan yang bisa didapatkan justru membawa dampak yang kurang baik. Salah satunya adalah mereka cenderung acuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan identitas kebangsaan atau nasionalisme.

          Generasi Z  atau pada generasi milenial  saat ini banyak terfokus pada kebudayaan luar yang terkadang tidak sesuai dengan budaya dan norma-norma yang ada di indonesia. Hal ini pun didukung dengan banyaknya para publik figur atau influencer yang memiliki gaya hidup dan gaya pakaian yang mengikuti kebudayaan luar. Tentu saja hal ini menjadi panutan atau contoh yang kurang baik bagi generasi Z ini.

          Namun tidak semua publik figur atau Influencer seperti itu. Masih banyak publik figur yang memberikan dampak positif bagi generasi Z ini. Salah satunya Karin Novilda atau kerap dikenal Awkarin. influencer yang kontroversial ini terlihat membagikan 3.000 nasi kotak pada  saat Demo Mahasiswa atas penolakan sejumlah RUU pada Selasa, 24 November 2019. 

Karin pun memberikan semangat bagi para mahasiswa yang berjuang menyampaikan aspirasinya. Ia pun sempat mengabadikan kegiatannya ini dalam  akun instagramnya. 

Pada salah satu postingannya ia menuliskan beberapa kalimat yang membuat saya kagum yaitu "Saya Cuma menggunakan kemampuan saya sebagai influencer untuk menggerakan influencer-influencer lain dan anak muda lainnya buat ikut peduli dan beraksi. Jangan takut anak muda. Kalian punya suara. Jangan mau ditindih lingkungan sendiri. Jangan takut buat bersuara dan bereaksi. 

Cuma karena takut dibilang pencitraan". tentu hal ini merupakan contoh dari sikap nasionalisme yaitu memiliki rasa senasib dan sepenanggungan antara sesama warga negara indonesia. Harusnya hati kita terketuk dan mengikuti contoh teladan seperti mereka.

          Memiliki sikap nasionalisme atau semangat kebangsaan tidak hanya memiliki rasa senasib dan sepenanggungan, masih banyak contoh-contoh yang  bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. 

Misalnya mengikuti upacara bendera dengan tertib dan khidmat, menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, menggembangkan rasa persaudaraan, solidaritas, kedamaian dan anti kekerasan antarkelompok, menyaring masuknya budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa dan masih banyak lagi. 

Generasi Z adalah generasi penerus bangsa yang tentunya akan memimpin bangsa ini menuju kearah yang lebih baik. Maka dari itu, mari tanamkan sikap nasionalisme ini dalam diri kita. Karena kita sebagai generasi  Z yang merupakan salah satu harapan bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun