PEMBAHASAN
  Setiap individu peserta didik memiliki kondisi keluarga yang berbeda-beda mereka tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tua dan yang akan memberikan pendidikan pertama. Ada yang dilahirkan dari keluarga mampu, sederhana, bahkan kurang mampu bagi peserta didik yang dilahirkan dari keluarga tidak mampu mereka akan lebih cenderung tidak percaya diri/minder sehingga tidak bisa berbaur dengan teman dan suka menyendiri sehingga menimbulkan kesulitan dalam belajar. Belajar adalah upaya merubah permormansi yang tidak hanya terbatas pada aspek ketrampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi skill, persepsi, emosi, cara berpikir, dan kecerdasan, sehingga menimbulkan permormansi yang lebih baik. Subur (2015:2). Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman Oemar Hamalik (2008:27). Â
  Keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang bersifat internal maupun eksternal, teknis maupun non teknis. Salah satunya adalah faktor guru, dalam kultur pembelajaran di Indonesia guru merupakan faktor dominan dalam menentukan keberhasilan proses belajar. Kemampuan guru dalam memberikan motivasi, inspirasi dan keteladanan pada peserta didik sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar dan prestasi terlebih peserta didik yang kurang mampu Subur (2015:13). Setiap individu peserta didik memiliki tingkat perolehan hasil belajar yang berbeda beda, namun yang diharapkan pada proses pembelajaran adalah hasil akademik yang maksimal dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang berbeda dan latar belakang yang berbeda pula. hal ini menjadi tanggung jawab guru sebagai pemberi layanan untuk melakukan bimbingan belajar pada peserta didik dengan menggunakan strategi dan teknik yang tepat.
  Strategi adalah seperangkat alat yang erat kaitannya dengan teknis dalam melaksanakan pembelajaran, agar strategi tersebut tidak menjauh dari sasaran yang ingin dicapai, perlu pemahaman yang lebih luas. Pemahaman tersebut diawali dari stimulus pada setiap individu dalam mendorong atau memotivasi sehingga memberikan respon dalam kegiatan belajar. Fatimah dan Ratna Dewi Kartika Sari (2018: 2). Strategi belajar untuk mengatasi kesulitan belajar bagi peserta didik kurang mampu merupakan langkah awal yang digunakan seorang guru dalam proses pembelajaran, sebelum melaksanakan strategi tersebut guru harus mengetahui latar belakang masing-masing dari peserta didik.
  Langkah awal yang yang dilakukan adalah melakukan pendekatan kepada peserta didik satu persatu kemudian berbicara dari hati ke hati dengan begitu guru akan mengetahui keadaan dari masing-masing peserta didik tersebut. Setelah melakukan pendekatan, pada saat proses pembelajaran guru bisa melihat peserta didik yang aktif dalam mengikuti pelajaran dan peserta didik yang hanya diam dan tidak bisa mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Melihat kondisi seperti itu sebagai guru tidak bisa tinggal diam perlu tindakan khusus agar siswa tersebut bisa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah maupun belajar dirumah. Salah satu strategi untuk mengatasi peserta didik yang kurang percaya diri akibat kondisi keluarga kurang mampu yaitu mengadakan teknik bimbingan belajar.
  Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam meyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi peserta didik sehingga mencapai prestasi belajar secara optimal oleh Rifda El Fiah dan Adi Putra Purbaya (2016:174). Menurut Ainur Rosidah dan Nur Faizal (2020) bimbingan belajar merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh pemahaman diri, kematangan diri dan kematangan belajar, dan memperoleh tanggung jawab dalam dirinya untuk dapat meningkatkan pengaturan waktu belajar dan kemandirian belajar. Ada beberapa fungsi bimbingan belajar yaitu sebagai berikut:
- Fungsi kognitif. Melalui fungsi kognitif manusia menghadapi objek-objek dalam bentuk representatif yang menghadirkan semua objek dalam kesadaran.
- Fungsi kognitif-dinamik. Berdasar pada penentuan tujuan dan pemenuhan suatu kebutuhan yang disadari dan dihayati.
- Fungsi afektif. Di dalam perasaan manusia mengadakan penilaian terhadap semua objek yang dihadapi.
- Fungsi sensorik-motorik. Kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam bidang psikomotorik. Rifda El Fiah dan Adi Putra Purbaya (2016:175-177)
  Macam-macam strategi bimbingan belajar : a) strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru terhadap siswa menggunakan metode ceramah, demonstrasi, sosiodrama. b) strategi pembelajaran inquiri merupakan rangkaian pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis. c) strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktifitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah menggunakan metode probleng solfing. d) strategi pembelajaran peningkatan kemampuan belajar merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada kemampuan berpikir peserta didik menggunakan metode diskusi, tanya jawab, eksperimen. Adapun tujuan bimbingan belajar yaitu :
- Untuk mendapatkan pengetahuan.
- Merupakan upaya untuk menanamkan konsep dan ketrampilan.
- Merupakan upaya untuk mengatasi masalah siswa kurang percaya diri disebabkan dari keluarga kurang mampu.
- Upaya untuk membentuk sikap dan perilaku.
  Dalam teknik bimbingan konseling ada 2 macam teknik yang digunakan dalam bimbingan belajar dengan mengambil dua pendekatan yaitu, pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual (individual guidance counseling) berikut penejelasannya :
- Bimbingan kelompok (group guidance). Teknik ini digunakan untuk membantu siswa/sekelompok dalam memecahkan masalah dengan melakukan kegiatan kelompok. Ada beberapa teknik dalam bimbingan kelompok yaitu, hoom room program, karyawisata, diskusi kelompok, organisasi murid dan sosiodrama.
- Bimbingan individual (individual guidance counseling). Teknik ini digunakan dalam membantu memecahkan masalah siswa secara individu dengan mendapat pelayanan tatap muka langsung guna mencari solusi terbaik dalam memecahkan masalah. Teknik ini sangat cocok untuk mengatasi masalah belajar siswa dari keluarga kurang mampu.
  Bedasarkan masalah yang dihadapi guru dalam proses belajar siswa dari keluarga kurang mampu SDN 02 Mantingan dapat memberikan bimbingan belajar (bimbel) secara gratis setiap satu minggu 2 kali setelah pulang sekolah, dengan bimbel gratis tentunya akan memberikan semangat bagi peserta didik sehingga mereka tidak merasa minder ataupun tidak percaya diri dari teman yang lain. Selain memberikan bimbingan belajar secara gratis SDN 02 Mantingan juga memberikan fasilitas seperti buku grastis supaya siswa tesebut tidak perlu meminjam buku kepada temannya.
KESIMPULAN DAN PENUTUP
  Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa, belajar adalah aktivitas seseorang dalam rangka memiliki kompetensi dalam bentuk ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Salah satu prioritas utama dalam proses pembelajaran adalah siswa mampu menyerap informasi pengetahuan yang disajikan oleh guru, dan oleh karena itu dipusatkan oleh kondisi dimana keduanya memiliki tanggung jawab secara bersamaan. Setiap individu peserta didik memiliki tingkat perolehan hasil belajar yang berbeda beda, namun yang diharapkan pada proses pembelajaran adalah hasil akademik yang maksimal dengan tingkat kecerdasan peserta didik yang berbeda dan latar belakang yang berbeda.