Mohon tunggu...
Gampang Prawoto
Gampang Prawoto Mohon Tunggu... Sanggar Sastrowidjojo -

sastra hanyalah tulisan, tulisan hanya untuk dibaca, membaca tidak akan menemukan apaapa hanya penjernihan jiwa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Persetubuhan Senonoh

1 Februari 2017   22:28 Diperbarui: 1 Februari 2017   22:37 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

takpernah sedikitpun melihat mataku
 kemana arah  tertuju mencuri pandang
 pandangku itu hati
 rasa terpendam oleh waktu
 coba rasakan sedikit saja rasa seperti yang kurasakan
 curilah pandang sedikit untukku
 saat berpapasan
 lihatlah
 cinta yang bersemayam dalam mataku.

ingin kutulis kata  

bermuara, luas arti, tinggi makna
 benda purba
 kata tanpa logika

Katakata itu telah berkeringat, bermil lambaian tanganmu

hanya penyeimbang langkah kaki gontai karena lelah telah bersemayam

dalam pikirmu sebelum kaki kanan terangkat kaki kirimu lebih awal

 melangkah bahkan tiga langkah sebelum hasrat berkata "iya".


 katakata itu sudah terajut indah menjadi puisi karena katakata itu

kau katakan sebagai sebuah puisi. puisipuisi yang kau rangkai

dari sebuah "keterpaksaan"

rerimbun hijau kemarin telah menguning bahkan mongering
 bersimpuh pada tanah menemani rantingranting lapuk

berserakan di antara kering rerumputan yang mulai semi

dari panjangnya kemarau bermusim.


 puisi itu kering bahkan lebih  dibandingkan kopi yang diangkat

dari penanangan, aroma khasnya menyengat

menghampiri dinding pernapasanmu atau mungkin puisipuisi itu

kadung tertumbuk antan pejantan di lumpanglumpang

remuk, lembut tersaji  bubuk.


 atau terjebak dilemanya kehidupan

dari persetubuhan senonoh dengan seduh manisnya gula

menggila dalam hangatnya secangkir kopi.

Sastrowidjojo - Bojonegoro, ,25042016

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun