berserakan di antara kering rerumputan yang mulai semi
dari panjangnya kemarau bermusim.
 puisi itu kering bahkan lebih  dibandingkan kopi yang diangkat
dari penanangan, aroma khasnya menyengat
menghampiri dinding pernapasanmu atau mungkin puisipuisi itu
kadung tertumbuk antan pejantan di lumpanglumpang
remuk, lembut tersaji  bubuk.
 atau terjebak dilemanya kehidupan
dari persetubuhan senonoh dengan seduh manisnya gula
menggila dalam hangatnya secangkir kopi.
Sastrowidjojo - Bojonegoro, ,25042016
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!