Mohon tunggu...
Sastro Admodjo
Sastro Admodjo Mohon Tunggu... Musisi - babaasad.com

Seorang pengembara edan. Mencari keindahan alam semesta Tuhan. Menorehkan tulisan untuk saling berbagi pengalaman. Menikmati kopi hitam, menjadi tuntutan dengan kawan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Arogansi Israel terhadap Kedaulatan Palestina

28 Desember 2017   21:21 Diperbarui: 31 Desember 2017   14:07 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan beragamnya tanggapan atas resolusi yang telah dikeluarkan, mengakibatkan hilangnya kepercayaan Palestina terhadap negara-negara arab sehingga mengakibatkan " generasi muda Palestina yang tidak kenal takut". Dan tidak bisa dinafikan bahwa generasi baru Palestina inilah yang menjadi tulang punggung gerakan Intifadah (pemberontakan) yang bergejolak sejak tahun 1987 dan pada tahun itu juga telah berdiri faksi Hamas.

Kemudian semakin radikal dalam peningkatan konflik dan kekerasan melawan Israel dalam tahun 2001-2002 dengan bom-bom bunuh diri mereka hingga terjadi sampai sekarang ini. Dan di tubuh negara Palestina sendiri ada beberapa faksi untuk melawan Israel tetapi berbeda dalam melakukan bentuk perlawanannya, seperti Fatah yang lebih diplomasi dalam menyelesaikan konflik dengan Israel, namun bertolak belakang dengan faksi Hamas yang lebih radikal dalam berhubungan dengan Israel, seperti termaktub pada piagam bulan Agustus 1988, bertekad membebaskan seluruh tanah Palestina, termasuk Tel-Aviv, Haifa, Aqqa, dan Jerusalem Barat.

Konflik yang terjadi di bumi Palestina sudah lama terjadi karena arogansi keserakaan negara Yahudi atas penempatan bumi Palestina dan didukung dengan keberadaan PBB yang selalu menguntungkan Israel tetapi insiden yang terjadi akhir 2008 selama 22 hari digaza adalah agresi militer terdahsyat yang dilakukan oleh Israel, dengan dalih memerangi faksi Hamas yang telah kembali ke habitat radikalnya. Pada fenomena itu rakyat Palestina, baik yang ada di jalur Gaza maupun tepi barat, seperti dalam genggaman pihak-pihak yang berkuasa, baik fatah maupun Hamas. Dengan adanya ke tidak harmonisan antara Fatah dan Hamas sejak tahun 2007 membuat posisi Palestina semakin lemah di hadapan Israel.

Dan respon serangan Israel terhadap Gaza kali ini pun, pihak PLO dan Otoritas Palestina di bawah kepemimpinan Mahmoud Abbas hanya diam seribu bahasa dan menyalahkan Hamas. PLO dan Otoritas Palestina tidak bisa bekerja dengan efektif untuk mempersatukan faksi-faksi yang ada di palestina karena dikuasai faksi Fatah yang korup dan otoriter sehingga tidak bisa mengontrol perkembangan yang ada di Gaza yang dikuasai kelompok Hamas.

Adanya persaingan Ismail Haniyah, Perdana Menteri versi Hamas, dengan Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, yang berujung pada penggusuran posisi Ismail Haniyah dan menggantinya dengan Salam Fayyad meskipun dari pihak independen dan professional tetap tidak bisa mengendalikan situasi di Palestina.

Hal yang seharusnya dilakukan adalah kelompok-kelompok yang bertikai di Palestina, mulai dari Fatah, Hamas, hingga Jihad Islami, segera berkumpul dan berunding. Perpecahan di antara mereka hanya memperlemah posisi Palestina dan menguatkan posisi lawan. Lembaga Otoritas Palestina dan PLO juga perlu dikembalikan pada fungsinya dan dihormati keberadaannya. Fatah tidak bisa secara otoriter ingin menguasai dua lembaga ini yang bisa berkomunikasi dengan dunia internasional. Menutup akses ini pada Hamas---yang telah lama diboikot dunia internasional---akan membuat Hamas bertindak sendiri dan merugikan pihak Palestina. []

S. A.

Salam SASALI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun