Mohon tunggu...
Sastrawan Batangan
Sastrawan Batangan Mohon Tunggu... -

Sastrawan Batangan, yang lahir di Surabaya, pernah mukim di Surabaya, Malang, Bogor, Jakarta, Depok dan Cibinong. Hobi waktu senggangnya antara lain adalah membaca berbagai tulisan tentang kehidupan serta menulis puisi, artikel dan cerita berbasis makna hidup dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kalau Memang Tidak, Kenapa Ayam Tanya?

28 Maret 2015   05:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1427495000928789056

Jon Balekon kaget disapa monyet dengan menyebut namanya.

"Ah ya tidak tho nyet. Coba saja lihat, saya kan tidak berbunyi nguk-nguk seperti kamu. Coba saja lihat, saya bisa bebas pergi ke mana-mana tidak dikerangkeng seperti kamu," jawab Jon Balekon lalu pergi. Agak sebal juga dia ditanya seperti itu.

"Jon, jon, kamu koq sebal sama monyet sih?" sapa hati Jon Balekon.

Tak mau menggubris kata hati, Jon Balekon pergi ke kandang kuda. Kuda yang ada di situ sedang makan dengan lahapnya. Matanya terlihat melotot serius.

Melihat Jon Balekon menghampiri, sang kuda berhenti makan. Hewan itu kemudian tersenyum, mengenalkan diri dan bertanya,

"Jon Balekon, saya ini kuda. Saya masuk ke kebun binatang ini karena saya lulus kontes kuda tampan se-Jawa. Hei Jon, apakah kamu kalau makan juga seperti aku.... ?"

Jon Balekon kaget ditanya seperti itu. Lebih heran lagi si kuda juga kenal namanya.

"Kamu ini kan kuda, sombong amat mengaku tampan. Kalau tanya jangan macam-macam!" kata Jon Balekon dengan sebal lagi sambil "ngeloyor" pergi.

“Wah, saya selalu ditanya apakah ulah saya mirip ulah mereka... Apakah di mata mereka saya memang seperti demikian, ya?” pikir Jon Balekon.

Jon Balekon lalu pergi ke kandang ayam. Eh, di situ ada ayam jantan sedang mengejar ayam betina. Benar-benar seru karena ayam betina berusaha menghindar sementara ayam jantan sangat bernafsu ingin mengawininya.

Melihat adegan itu, Jon Balekon tidak jadi ke kandang ayam. Ia malu kalau ditanya oleh ayam apakah dia juga seperti mereka. Suka mengejar perempuan tanpa menghiraukan lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun