Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Timnas Italia di Piala Dunia 2022

15 Juli 2021   23:13 Diperbarui: 16 Juli 2021   08:29 4110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timnas Italia baru saja menjuarai Piala Eropa 2020. Di final, pasukan Roberto Mancini tersebut berhasil mengalahkan Inggris lewat adu penalti setelah kedudukan sama kuat 1-1 diwaktu normal. Gli Azzuri memboyong pulang trofi Euro yang menjadi gelar ke-2 mereka setelah terakhir tahun 1968.

Italia memang tak kekurangan para pemain hebat. Saya masih ingat, kalau tahun 2000-an ada generasi emas yang jadi tulang punggung di klub-klub top Serie-A. Di sektor kiper sebut saja ada Gianluigi Buffon, Francesco Toldo, dan Christian Abbiati . Di lini belakang hadir Fabio Cannavaro, Alessandro Nesta, Marco Materazzi, Gianluca Zambrotta, dan Massimo Oddo. Di tengah dihuni gelandang berkualitas macam Andrea Pirlo, Gennaro Gattuso, Daniele De Rossi, Simone Perrotta, dan Mauro Camoranesi. Sementara lini serang tersebut nama-nama mentereng macam Alessandro Del Piero, Francesco Totti, Filippo Inzaghi, Christian Vieri, dan Luca Toni. Mereka kemudian mencapai puncak saat menjuarai Piala Dunia 2006 dibawah asuhan Marcelo Lippi.

Namun naasnya, empat tahun kemudian sang juara bertahan harus menelan aib. Secara memalukan Italia tersingkir dini di babak penyisihan Piala Dunia 2010 sebagai juru kunci grup! Sebelumnya di Piala Eropa 2008, Gli Azzurri sampai babak perempat final karena kalah penalti dari Spanyol.

Lanjut ke Piala Eropa 2012, Italia memang mencapai final. Tapi mirisnya, di partai pamungkas tersebut pasukan Cesare Prandelli justru dibantai Spanyol dengan skor telak 4-0. Beralih ke Piala Dunia 2014, lagi-lagi Italia tak lolos ke babak 16 besar karena hanya menghuni peringkat 3 Grup D.

Secercah harapan sempat muncul kala Antonio Conte menangani Gli Azzurri di Piala Eropa 2016. Dengan skuad "seadanya" dan minim bintang, Italia justru bisa mencapai perempat final sebelum dikalahkan Jerman lewat adu penalti.

Ditinggal Conte yang pergi ke Inggris guna menukangi Chelsea, prestasi Italia justru jeblok ke titik terendah. Ditangani pelatih medioker Gian Piero Ventura, Gli Azzurri gagal tampil di Piala Dunia 2018 (pertama dalam 60 tahun terakhir) karena disingkirkan Swedia di playoff. Padahal Italia langganan turnamen besar, dan terakhir mereka gagal mentas pada Piala Dunia 1958 di Swedia.

Asa itu kembali hadir ketika Roberto Mancini menjabat pelatih timnas sejak Mei 2018. Mancini bukan pelatih sembarangan. Ia kenyang pengalaman di Eropa dan punya mental juara bersama Inter Milan dan Manchester City.

"Saat saya tiba, tak ada yang mau menjadi pelatih timnas. Mereka lalu meminta saya, dan saya menyetujuinya," cerita Mancini seperti dikutip Football Italia. "Banyak yang takut untuk masuk ke dalam situasi sulit, namun sepakbola juga terbentuk dari momen-momen seperti ini. Kamu hanya perlu sedikit rasa percaya diri dan keyakinan akan kualitas pemain-pemain muda yang ada."

Walhasil, Italia ditangan Mancini kembali menakutkan. Mereka lolos ke Piala Eropa 2020 sebagai juara grup dan meraih nilai sempurna selama kualifikasi, yakni 30 poin dari 10 laga. Dan itu berlanjut di turnamen sebenarnya.

Sempat mundur setahun karena pandemi, Italia tampil perkasa dan menjadi pemenang Euro tahun ini dengan rekor tanpa terkalahkan. Di Grup A, mereka jadi juara grup dengan raihan sempurna 9 poin ( vs Turki 3-0, vs Swiss 3-0, vs Wales 1-0). Babak berikutnya mengalahkan Austria 2-1 (16 besar), Belgia 2-1 (perempat final), Spanyol 1-1 (4)-(2) di semifinal, hingga Inggris 1-1 (3)-(2) di final.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun