Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tribute Saya Buat Sean Connery

2 November 2020   22:05 Diperbarui: 2 November 2020   22:12 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film James Bond itu unik. Walaupun memiliki pemeran yang berbeda sesuai masanya masing-masing, namun dia tetap 'abadi'. Kalau generasi sekarang taunya tokoh Agen 007 itu Daniel Craig, nah saya yang tumbuh besar diakhir tahun 90-an dan awal 2000-an mengenal pertama kali film mata-mata Inggris tersebut saat dibintangi Pierce Brosnan.

Tarik jauh ke belakang lagi ke eranya orangtua dan kakek nenek kita, mereka juga punya James Bond idolanya masing-masing. Ada Sean Connery di tahun 60-an, Roger Moore di tahun 70-an dan awal 80-an, sampai Timothy Dalton diakhir 80-an. Lho, mana George Lazenby? Karena dia cuma tampil sekali di film On Her Majesty's Secret Service (1969), pun aktingnya kurang menarik bagi saya pribadi, hee.

Saya suka orang yang bertipe "perintis", bukan "penerus". Dan Sean Connery salah satunya. Mungkin kalau bukan dia yang menjadi pemeran James Bond pertama di layar lebar, bisa jadi waralaba film 007 belum tentu sukses hingga sekarang. Connery menjadi standar bagi aktor pemeran James Bond berikutnya.

Dari gaya menembaknya yang khas di awal film, cara berpakaian, minum, dan merayu wanita, atau ketika memperkenalkan diri, "I am Bond, James Bond."

Awalnya, Ian Fleming selaku penulis novel James Bond tidak menyukai terpilihnya pria bernama lengkap Thomas Sean Connery sebagai pemeran agen spionase flamboyan itu. Penampilan Connery yang kekar dan tinggi ala stuntman, serta asal Skotlandia (bukan asli Inggris) tak sesuai harapan Fleming.

Namun aktor kelahiran 25 Agustus 1930 itu membuktikannya di film perdana Dr. No (1962) yang sukses, kemudian mengubah pikiran Fleming tentang Connery.

Total ia bermain tujuh film sebagai James Bond: Dr.No (1962), From Russia With Love (1963), Goldfinger (1964), Thunderball (1965), You Only Live Twice (1967), Diamonds Are Forever (1971), termasuk yang tak resmi Never Say Never Again (1983).

Anehnya, suatu ketika Connery pernah berujar negatif tentang peran yang melambungkan namanya sebagai aktor. "Saya selalu membenci James Bond sialan itu.

Saya ingin membunuhnya, "katanya mengutuk dalam sebuah wawancara dengan Majalah Life (2015) entah karena sudah muak dengan semua imej Agen 007 yang melekat kuat pada dirinya.

Berbeda dengan Roger Moore yang bisa dibilang tak mampu keluar dari bayang-bayang James Bond untuk bermain dengan peran lain, Connery justru boleh dikatakan berhasil melakukannya sebagai aktor.

Ia pernah berperan sebagai Zed di film fiksi ilmiah, Zardoz (1974), jadi Daniel Dravot di film The Man Who Would be King (1975), atau Robin Hood di film Robin and Marian (1976).

Di masa tuanya, Connery tetap laku bermain di film-film keren macam The Untouchables (1987) yang mengantarkannya meraih Piala Oscar sebagai aktor pendukung terbaik di ajang Academy Award 1988; Indiana Jones and The Last Crusade (1989) jadi ayah dari Harisson "Indy" Ford; kisah perang The Hunt for Red October (1990), mantan agen tua yang hebat di The Rock (1996), atau pencuri ulung bersama si cantik Catherine Zeta-Jones di Entrapment (1999).

Entertainment Weekly
Entertainment Weekly
Ketika menonton film action The Rock (1996) arahan sutradara Michael Bay, saya dibuat terkagum-kagum dengan akting Connery yang tetap prima. Meski sudah gaek dengan rambut dan brewok yang memutih, pesonanya tidak luntur sebagai jagoan tua.

Disitu Connery berperan sebagai John Patrick Mason, seorang ahli intelijen mata-mata Inggris yang telah dipenjara selama 30 tahun. Bersama Dr. Stanley Goodspeed (dibintangi Nicolas Cage), seorang ilmuwan FBI tak punya pengalaman bertempur, serta pasukan khusus lainnya, Mason terpaksa melakukan misi menyusup diam-diam ke dalam bekas pulau penjara Alcatraz.

Ya, sebab disana Jenderal Francis Hummel (Ed Harris) dan anak buahnya tengah menyandera warga sipil, dan mengancam akan menembakkan roket mematikan ke San Francisco kecuali tuntutan mereka dipenuhi. Sebenarnya Jenderal Hummel tidak benar-benar sosok antagonis.

Ia melakukan ini karena kecewa dan geram dengan pemerintah. Sebab puluhan prajurit telah meninggal dibawah komandonya dan tidak pernah diakui, karena mereka berada dalam misi rahasia yang bahkan disangkal oleh pemerintah.

Hummel menuntut uang sandera 100 juta dollar sebagai pembayaran kepada keluarga ahli waris. Ketika satu persatu pasukan penyelamat mati terbunuh dan yang tersisa hanyalah Mason dan Goodspeed, tinggallah mereka berdua berusaha mengatasi keadaan. Fabulous, The Rock benar-benar keren untuk kategori film action Hollywood.

Anyway, tak ada lagi kini James Bond edisi perdana dan Pak Tua Mason. Pada Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu Connery dikabarkan meninggal dunia pada usia 90 tahun. Selamat jalan, Legenda.

(Bangka, 2 November 2020: dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun