Mohon tunggu...
The Sas
The Sas Mohon Tunggu... Seniman - Si Penggores Pena Sekedar Hobi

Hanya manusia biasa yang ingin mencurahkan apapun yang ada dalam isi kepala

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Boleh Sombong Asal Ibrahimovic

4 Oktober 2020   13:16 Diperbarui: 8 Oktober 2020   08:08 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: Sarajevo Times)

Sudah melanglang diberbagai liga top Eropa, Ibrahimovic ingin mencicipi bermain di Inggris. Pada Juli 2016, ia berkostum Manchester United dengan status bebas transfer dan mendapat kontrak setahun.

"Saya takkan menjadi Raja di Manchester, saya akan jadi Dewa di Manchester." (menanggapi komentar Eric "The King" Cantona kalau Ibra cukup jadi pangeran di MU)

Reini dengan Jose Mourinho, Ibrahimovic sanggup membantu MU meraih tiga trofi: Liga Europa, Piala Liga Inggris, dan Community Shield. Walau sempat mengalami cedera lutut yang cukup parah di pengujung musim perdananya di Old Trafford, klub memutuskan mengaktifkan opsi memperpanjang kontrak Ibra selama setahun lagi.

Sayangnya, performa Ibrahimovic tak sesuai harapan. Sadar permainannya menurun di tahun kedua, Ibra dan MU sepakat putus kontrak per 22 Maret 2018. Setelah itu, ia melanjutkan petualangannya di MLS Amerika Serikat dengan membela LA Galaxy.

Di Negeri Paman Sam, Ibrahimovic tetap bersinar. Meski tak memberikan gelar seperti kebiasaannya sebelumnya di setiap klub, Ibra masih mampu mencetak 53 gol dari 58 pertandingan selama dua musim memperkuat LA Galaxy.

"Saya datang, saya melihat, saya menaklukkan. Terimakasih LA Galaxy karena membuat saya merasa hidup kembali. Anda menginginkan Zlatan, saya berikan anda Zlatan. Sama-sama. Cerita berlanjut. Sekarang, kembali untuk menyaksikan baseball."

Biasanya para pemain top Eropa bermain di MLS untuk mengakhiri masa karir sepakbolanya. Orang-orang pun berpikiran demikian terhadap Ibrahimovic. Tapi ternyata tidak, striker gaek Swedia itu belum memutuskan pensiun.

Ia kembali ke kompetisi tempat dirinya nyaman bermain, Serie-A Italia, dengan bergabung lagi ke AC Milan pada Januari 2020. Ibra pun memberikan tuahnya dengan menularkan mental pemenang. Skuat asuhan Stefano Pioli yang pada paruh musim pertama terjerembab di peringkat ke-11 klasemen sementara, berhasil dibangkitkan Ibra sehingga bisa mengakhiri musim 2019-20 di posisi enam.

"Aku adalah presiden, pemain, dan pelatih! Sayangnya bayaranku cuma menjadi pemain saja. Seandainya aku bergabung sejak awal musim, maka kami akan memenangi scudetto!"

Tua-tua keladi memang. Makin tua makin menjadi. Makin kesini, Ibrahimovic belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti dan meredup sinarnya.

"Saya rasa saya ini seperti wine. Semakin tua, semakin bagus saja jadinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun