Mohon tunggu...
Ilkhas Suharji
Ilkhas Suharji Mohon Tunggu... Administrasi - Pemuda Wonosobo yang mempunyai motto Progresif Kontributif dan Inspiratif

Bagaimana jika tangan dan lidah kita abadi?

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Asal Usul Usil Kata "Kepo"

11 Maret 2019   11:03 Diperbarui: 11 Maret 2019   11:15 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://alfinsanders99.blogspot.co.id


Kepo adalah salah satu unsur kata dalam tata kebahasaan 'Alay' yang baik dan benar. Menurut Kamus Besar Bahasa Alay (KBBA), arti kata kepo adalah suatu hasrat untuk menemukan sebuah jawaban atas rasa penasaran yang melanda jiwa, atau dalam bahasa sederhananya, kepo berarti pingin tau bingiits .

Naah, walaupun kata kepo ini sering digunakan oleh para kaum alay seperti kalian, tapi banyak dari kalian yang belum tau asal-usul kata kepo, iya kan? Haha sudah kuduga .

Penelitian membuktikan, dari 10 anak alay yang sering memakai kata kepo, hanya 0,5 anak yang tidak tau arti kepo, sisanya yang 9,5 anak tau kalau diri mereka memang sama sekali tidak tau arti kepo.

Ini sungguh sangat memprihatinkan, bagaimana nasib bangsa ini jika anak alaynya tidak tau arti bahasa yang mereka pakai, mereka hanya jadi generasi followers dan itu sangat berbahaya dalam persaingan global kedepan (cieelah bahasaku ketinggian ).

Oleh karena itu, saya sebagai salah seorang generasi alay yang baik hati, dengan ini, ingin berbagi informasi tentang asal-usul kata kepo.

Pengen tau asal-usul pertama lahirnya kata kepo?
Beneran pengen tau?
Yakin?
Idiiih kepo banget sih lu? .

Ok Check it out this story ! .

Dahulu kala di sebuah kerajaan jawa kuno, hiduplah seorang raja yang sakti dan bijaksana, raja memerintah dengan baik sehingga rakyatnya makmur sejahtera. Raja hidup dalam keserbamewahan, makanan dan minuman kerajaanpun sangat nikmat dan lezat.

Tapi suatu saat, raja mulai bosan dengan seluruh makanan yang ada, ia bosan dengan daging, telur, ikan, buah, susu dan lainnya. Ia tidak mau makan jika tidak ada menu baru.

Para pemasak kerajaan jadi bingung mencari solusinya, hingga muncul sebuah ide untuk membuatkan makanan dari bahan ketan yang dikukus, kemudian didalamnya diberi bumbu gula kacang dan parutan kelapa, lalu dikemas dibungkus menggunakan daun pisang yang berlapis-lapis, sehingga dari luar terlihat besar namun isinya kecil sekali.

Sampai akhirnya ketika di hidangkan pada raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun