Mohon tunggu...
An.Sastra
An.Sastra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Monolog Tanpa Dialog - Asmara Renjana

9 Oktober 2024   19:48 Diperbarui: 9 Oktober 2024   20:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Balarama menutup puisinya dengan satu kalimat terakhir yang penuh kepasrahan. "Jika cinta ini adalah takdirku, maka biarkan aku jatuh dalam patah hati yang sempurna. Biarkan aku belajar mencintaimu dari jauh, tanpa berharap kau akan kembali."

Senja telah hilang, dan malam datang membawa kegelapan. Di bawah langit yang sama namun di tempat yang berbeda, Balarama dan Asmara merenungi nasib mereka masing-masing, mencoba memahami cinta yang telah memisahkan mereka. Di dalam hati, mereka berdua tahu bahwa perjalanan mereka belum usai, tapi untuk saat ini, hanya kesunyian yang menjadi teman mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun