Mohon tunggu...
An.Sastra
An.Sastra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tren Cek Khodam di TikTok, Benar atau Hiburan?

14 Juli 2024   22:59 Diperbarui: 14 Juli 2024   23:45 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Khodam Pendamping (Dokpri : AN. Sastra)

Di tengah maraknya konten-konten viral di TikTok, salah satu tren yang menarik perhatian belakangan ini adalah fenomena "cek khodam". Fenomena ini menciptakan diskusi luas antara mereka yang melihatnya sebagai hiburan semata dan mereka yang meyakini bahwa proses tersebut memiliki dasar spiritual yang lebih dalam. Namun apa itu khodam?

Mengenal Khodam

"Khodam" dalam konteks spiritualitas mengacu pada entitas gaib yang diyakini memiliki hubungan dengan manusia. Khodam dikenal juga sebagai pendamping manusia, yang didapatkan dengan cara diturunkan oleh leluhur ataupun dari diri sendiri. Seseorang yang memiliki khodam dianggap dapat berkomunikasi dengan jin atau makhluk gaib.
Khodam sendiri dalam bahasa Arab berarti pembantu, penjaga, pengawal khusus untuk mendampingi seseorang. Khodam atau pembantu ini kerap kali digambarkan sebagai sosok dari kalangan jin.

Proses "cek khodam" menjadi populer di TikTok, Video-video yang memperlihatkan pengguna TikTok melakukan "cek khodam" seringkali menyebut Nama-nama para penonton yang ingin di terawang atau di lihat apakah dalam dirinya ada sosok khodam atau tidak.

Perspektif Hiburan

Bagi sebagian orang, aktivitas "cek khodam" di TikTok adalah bagian dari hiburan dan kesenangan di platform media sosial. Video-video yang menunjukkan pengguna mengalami pengalaman spiritual atau gaib sering kali dianggap sebagai cara untuk menghibur diri sendiri atau pengikutnya. Pandangan ini menekankan bahwa fenomena ini bukanlah lebih dari sekadar tren sosial yang menarik perhatian untuk sementara waktu bahkan tada yang menganggap hanya untuk mendapat view dan hadiah.

Perspektif Spiritual

Di sisi lain, ada pula yang memandang proses "cek khodam" secara serius dan memiliki nilai spiritual yang signifikan. Bagi sebagian individu, proses ini merupakan upaya untuk mendapatkan wawasan spiritual yang lebih dalam atau untuk mengenal entitas gaib yang mungkin mereka percayai hadir di sekitar mereka. Pandangan ini menyoroti bahwa aktivitas semacam itu tidak semata-mata hiburan belaka, tetapi dapat menjadi bagian dari perjalanan spiritual yang serius bagi sebagian orang.

Kritik dan Kontroversi

Namun demikian, tren "cek khodam" juga tidak luput dari kritik dan kontroversi. Beberapa pihak menilai bahwa aktivitas ini dapat menyesatkan dan mempermainkan kepercayaan spiritual orang-orang yang kurang berpengalaman. Selain itu, keamanan mental dan emosional dari pengguna yang terlibat dalam proses semacam itu juga menjadi perhatian, mengingat potensi dampak psikologis yang dapat timbul.

Fenomena "cek khodam" di TikTok memperlihatkan bagaimana media sosial modern tidak hanya sebagai wadah untuk hiburan dan interaksi sosial, tetapi juga menjadi tempat bagi eksplorasi spiritualitas dan fenomena supranatural. Sementara beberapa melihatnya sebagai kesempatan untuk menghibur diri atau mengungkapkan kreativitas, yang lain mengambilnya sebagai kesempatan untuk mengeksplorasi dimensi spiritual dalam hidup mereka.

Dengan segala kontroversi dan sudut pandang yang berbeda, "cek khodam" di TikTok memberikan cerminan tentang kompleksitas relasi antara teknologi, budaya, dan spiritualitas di dunia digital yang terus berkembang ini. Sebagai pengguna, penting untuk tetap kritis dan mempertimbangkan berbagai perspektif sebelum terlibat dalam tren atau aktivitas yang mengundang perdebatan seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun