Mohon tunggu...
Nusantara Pustaka
Nusantara Pustaka Mohon Tunggu... Penulis - Blogger ( Para pemikir dan Aktivis)

Memberikan informasi isu Agama, Politik dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Resensi Buku Masa Depan Islam

7 Maret 2023   00:52 Diperbarui: 7 Maret 2023   01:01 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Buku ini sangat lah populer dalam khazanah ilmu pengetahuan, buku yang berjudul masa depan Islam, karya "Ziauddin Sardar",1985, London New York. dan dicetak dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Pustaka perpustakaan Salman institut teknologi Bandung, cetakan,1,1408H - 1987H, dengan jumblah halaman:401

Dalam buku yang beliau tulis mendeskripsikan bahwa untuk melihat masa depan Islam harus mengulas kembali tentang historis dalam sebuah peradaban manusia, dalam menelusuri masa lampau maka sedang melihat hal-hal yang fakta yang wajib diketahui. agama Islam memiliki metodologi masa depan, dalam menganalisis fakta masa depan Islam yang berkembang begitu banyak aliran serta keyakina yang dianut oleh pemeluk masing-masing.

Terungkap dalam buku ini di hal, 18 bahwa ada beberapa metodelogi masa dapan islam yang harus dipelajari dan dipahami dalam melihat visioner agama,  diantaranya ialah:

1. Makro/ mikro

Makro/Mikro ialah sebuah analisis yang memastikan atas statistik agama Islam, agama Islam yang sudah berkembang di Indonesia dari sejak abad pertengahan / 7 M, yang berkembang dengan berbagai macam tiori dan cara.
Agama Islam di era yang sekarang sudah di analisis terlebih dahulu oleh Baginda Rasulullah SAW yang dalam sabdanya:

"Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu golongan dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongaan dan semua sesat kecuali yang mengikuti keluarga ku, dan sahabat ku"

Hadits ini sangat lah populer di berbagai macam kalangan serta madzhab, hadist ini ialah dianalisis makro dan mikro oleh nabi tentang masa depan Islam, dalam perkembangan agama islam tentunya semua agama islam atas alirannya tersendiri mengaku bahwa atas golongannya menjadi bagian terdekat oleh baginda Nabi Muhamad SAW.

Fenomena terjadi perpecahan ditengah masyarakat sudah terjadi dikalangan masyarakat terdahulu ketika setelah wafaatnya baginda nabi Muhamad SAW. Fenomena terjadi perpecah belah serta konflik meraja lela dilatar blakangi oleh perkembangan ekonomi, politik, sosial, teknologi dan budaya, agama  yeng mengalami krisis atas segalanya akan membuat anti intagritas di umat  manusia.

2. Bidang Konseptual

KONSEP ialah sesuatu yang akan tertuang dalam bentuk tertulis, Segala sesuatu pasti memiliki konsep, memiliki kepercayaan yang berbeda ialah bnetuk konsep, tentunya  itu anugrah dalam kaca mata studi metedologi agama, karena manusia dalam mengkonstruksi sesuatu pasti berbeda, maka dengan adanya keterbedaan satu dengan yang lain, akan membuat agama akan menimbulkan perspektif yang berbeda pula, seperti halnya dalam beragama banyak sekali argumentasi agama yang masuk akal baik dari Islam, Buddha, Kristen, Konghucu dan lain sebagainya, namun semua ini adalah surga bagi masing-masing pemeluknya, perkembagan agama sanggat cepat diberbagai macam kalangan sehingga umat manusia kadang kala bimbang atas fenomena ini terjadi. 

Perkembangan konseptual agama yang merujuk atas dalil Al- Qur'an, sunah,ijma'dan qiyas. Tentunya masyarakat awam bingung melihat konsep yang terjadi direalitas, ajaran satu dengan yang lain mendakilkan al-quran dan sunah untuk saling serang menyerang. Dalam beragama baginda nabi selalu megamalka sikap kebaikan pada lingkungan sekitas, sehingga siklus agama berkembang dengan  cinta bukan dengan kepentinganatas golongan tersendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun