Mohon tunggu...
Nusantara Pustaka
Nusantara Pustaka Mohon Tunggu... Penulis - Blogger ( Para pemikir dan Aktivis)

Memberikan informasi isu Agama, Politik dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sastra Bayangan

9 April 2021   20:10 Diperbarui: 26 Juni 2022   06:36 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iman ilmu mandiri

"Cara Ku mengukir  ketaqwaan ku menuju ridho dan cinta sang maha Kuasa.

#1/ SURAT UNTUK AYAH

"Ayah.....

Rindu ku kepada mu mengalahi setinggi langit ke tujuh,emosi rindu ku kepada mu mengalahi panasnya api neraka,indahnya rinduku mengalahi indahnya surga.

#2/ UKIRAN KOPI

Kenikmatan kopi tempat aku bercerita tentang estetika nama mu, dan kenikmatan kopi tempat aku menghirup napas-napas serta mengukir nama mu di pikiran ku.

#3/ BAYANGAN CINTA

Seorang pemuda memakan makanan pokoknya tanpa nafsu, yang hanyut oleh ferkuwensi rindu,yang berangen angen dari langit yang biru,hujan turun dan menggelapkan sinar matahari yang menyinari seluruh jagat raya,cinta yang terbuat dari pertemuan awal dari mata menuju ke kuasaan hati,sehingga melupakan diri dengan bayangan bayangan wajah mu yang berseri-seri.

Jangan engkau berdoa menginginkan sayap sayap sehingga engkau pergi jauh, engkau TIdak mengetahui jiwaku tidak sanggup merasakan bayangan cinta yang pernah kita tulis dilembaran tuhan, engkau tidak tahu bagaimarasanya di hantui oleh kerinduan  yang terbayang-bayang di mimpi tidur Ku yang indah.

Engkau tidak akan tahu rasanya ketika bermimpi bersama  jiwa yang nonvisual yang sekiranya jiwa Ku mengira fakta namun Hanya bayangan cinta Ku kepada mu.

#4/SINDIRAN TUHAN

Burung berkicau berbunyi Dengan Suara yang merdu walaupun nyawanya akan terburu dengan senjata  api, Dan manusia mengeluh dengan fenomena tuhan yang luar biasa, sehingga segera memasang topeng gelap nya pada wajah yang bercahaya,apakah Kita patut bersenang seperti burung walaupun akan hampa,padahal bersenang adalah di miliki setiap juwa yang hidup di Alan semesta.

Namun kita hampa Dan lalai melakukan perjanjian kita semasih ke adaan suci Elok bercahaya.

#5/ PEMIMPIN YANG BERAHLAK DAN KUAT

Nilai kepemimpinan anda berada di sikap anda ketika anda ingin menjadi pemimpin yang baik maka perhatikan sikap keseharian anda baik itu berada di masyarakat maupun di lungkungan sekitar anda,

Pemimpin elok nama mu, engkau terpuja Dan terpuji atas keagungan mu.tetap lah kuat Karena rentetan masalah yang engkau rasakan saat ini adalah untuk mendewasakan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun