Baruklinting tidak berani untuk membantah.
“Aku... merasa terhormat sekali... tetapi, pantaskah aku menjadi adik angkatmu, kakang Gendra Kumara...?” katanya gagap.
“Pantas…? Pangeran Gendra Kumara merangkulnya dan tertawa, setelah mendengar pernyataan Baruklinting.
“Ha-ha, kau adalah seorang pendekar sakti dari Alas Ketangga, mempunyai adik seperti kau merupakan kebanggaan bagiku, Baruklinting! Mari, Tumenggung Gunawikara telah mempersiapkan segala peralatan upacara itu di taman…”
Dan benar saja, ketika keduanya memasuki taman, di situ telah diatur sebuah meja untuk upacara yang lengkap dan meriah. Baruklinting merasa kikuk sekali. Apalagi karena Tumenggung Gunawikara sendiri, dan nyonya ada di situ terdapat pula seorang dara cantik yang berpakaian indah, bersama dengan lima gadis lain yang berpakaian sebagai pelayan tetapi kesemuanya cantik, melayani mereka berdua dengan penuh hormat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H