Ketiga, regulasi dan perundang -- undangan yang belum memadai, perlu ada payung hukum yang mengatur koordinasi lintas sektor, standar program, alokasi anggaran, dan lain -- lain.
Strategi Cerdas Menghadapi TantanganÂ
Lalu bagaimana cara kita mengatasi tantangan dan hambatan dalam kebijakan stunting? Caranya adalah dengan merancang strategi cerdas untuk mengatasinya. Berikut adalah beberapa saran praktis untuk melewati rintangan ini :
- Bangun kesadaran dan dukungan : Pendidikan dan sosialisasi adalah kunci. Sebarkan informasi tentang bahaya stunting dan manfaat program intervensi stunting kepada pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat umum.
- Pemberdayaan Sumber Daya Manusia : pemberdayaan manusia merupakan langkah penting untuk memastikan implementasi yang efektif, Sebagian tenaga kerja di bidang kesehatan, gizi dan perlindungan sosial perlu ditingkatkan pengetahuannya tentang isu -- isu stunting dan intervensi yang dibutuhkan
- Memperluas koalisi : koalisi yang kuat dapat meningkatkan tekanan pada pemerintah dan politisi untuk bertindak, serta berkolaborasi untuk mengidentifikasi solusi berbasis bukti, membangun kapasitas, dan memantau kemajuan
- Membangun dukungan publik : tanpa dukungan yang kuat, kebijakan apapun akan sulit untuk dilaksanakan dan berkelanjutan, untuk itu manfaatkan momentum yang ada untuk membangun dukungan yang kuat.
- Mengoptimalkan anggaran untuk penanggulangan stunting : pemerintah perlu mengalokasikan anggaran untuk mendukung program pencegahan stunting, seperti meningkatkan anggaran untuk program gizi dan kesehata ibu dan anak dengan pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui, imunisasi, serta akses air bersih dan sanitasi perlu dapat dukungan anggaran yang memadai.
Memanfaatkan Multisektor untuk dukungan program
Untuk memajukan kebijakan stunting di Indonesia, menjalin kemitraan dengan berbagai sektor merupakan kunci keberhasila. Dengan melibatkan pemangku kepentingan dari berbagai bidang, program dapat dukungan yang dibutuhkan untuk berhasil.
- Sektor Swasta, Bekerja sama dengan perusahaan swasta dapat membantu menyediakan sumber daya tambahan seperti dana, tenaga ahli, dan pengetahuan teknis. Perusahaan juga dapat menjangkau karyawan dan konsumen mereka untuk mensosialisasikan pesan kesehatan. Sebagai contoh, kemitraan dengan perusahaan susu formula dapat membantu memastikan bahwa ibu mendapatkan produk bergizi yang dibutuhkan bayi.
- Lembaga Swadaya Masyarakat, Lembaga ini biasanya berfokus pada isu gizi dan kesehatan ibu dan anak dapat menjadi mitra penting dalam pelaksanaan program. Mereka telah mengakar di masyarakat dan memahami norma serta budaya setempat. Lembaga ini dapat membantu mensosialisasikan program, memberikan umpan balik berharga, dan bahkan langsung terlibat dalam implementasi di lapangan.
- Pemerintah Daerah, Pemerintah daerah sangat penting dalam keberhasilan kebijakan stunting karena kedekatan mereka dengan warga setempat. Saat pemerintah pusat menetapkan kebijakan dan program nasional, pemerintah daerah yang melaksanakannya. Mereka juga mengelola anggaran dan sumber daya di tingkat lokal.
Dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari berbagai mitra, program stunting dapat diimplementasikan secara menyeluruh dan berkelanjutan. Kemitraan lintas sektor adalah kuncinya.
Jadi, bagaimana kita bisa memajukan kebijakan untuk mengurangi stunting di Indonesia? kita perlu menghilangkan hambatan kebijakan yang ada lalu bekerja sama lintas sektor dan memperkuat koordinasi di semua tingkatan pemerintahan, serta kita perlu membuat stunting menjadi prioritas publik dan melibatkan masyarakat dan membangun kesadaran public tentang pentingnya 1000 hari pertama kehidupan.
Dengan menghilangkan hambatan kebijakan ini, kita bisa mengakhiri penderitaan jutaan anak Indonesia akibat stunting. Mari kita bergerak maju untuk membuka jalan bagi generasi yang lebih sehat dan cerdas. Anak -- anak kita layak mendapatkan masa depan yang lebih baik. Mari berjuang bersama demi masa depan Indonesia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H