Mohon tunggu...
sas sasmita
sas sasmita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seorang public relation

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Asal Pencet-Pencet dong, nanti nangis...

3 Juli 2024   16:58 Diperbarui: 3 Juli 2024   17:14 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya terjadi penipuan dan kehilangan data sampai - sampai data pribadi kita digunakan oleh orang lain untuk daftar yang aneh - aneh. Kalau hal itu sudah terjadi, siapa yang rugi ?

Di era digital ini, keamanan digital menjadi aspek yang sangat penting bagi semua kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Dengan semakin banyaknya aktivitas yang dilakukan secara online, penting bagi kita untuk memahami cara melindungi diri dari ancaman digital seperti penipuan, peretasan, dan pelanggaran privasi, apalagi sekarang Pusat Data Nasional (PDN) terkena gangguan akibat serangan siber ransomware dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa peretas meminta tebusan sebanyak Rp 131 miliar.

Anak-anak adalah pengguna internet yang paling rentan karena kurangnya pemahaman tentang risiko yang ada jadi pengawasan orang tua sangat penting untuk selalu memantau aktivitas online anak-anaknya, dengan cara menggunakan perangkat lunak kontrol orang tua untuk memantau situs web yang dikunjungi dan aplikasi yang digunakan serta mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, dan nama sekolah.

Remaja dan orang tua di zaman sekarang sering kali lebih aktif di media sosial dan platform digital lainnya. Penting bagi mereka untuk mengenali tanda-tanda penipuan online seperti tawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan dan phishing, bahkan yang marak terjadi adalah penipu menghubungi korban dengan memberikan informasi bahwasannya salah satu keluarga korban sedang kecelakaan kemudian meminta uang dengan jumlah uang yang besar untuk biaya penanganannya. Selain itu, ada juga lewat undangan pernikahan yang pengirimnya pun tidak dikenal, kalau membuka link undangan tersebut otomatis saldo yang ada di rekening kita akan hilang dan jangan asal pencet link yang tidak jelas asal usulnya, apalagi judi online hal itu memungkinkan data-data pribadi kita akan hilang dan akan disalah gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Maka dari itu ada beberapa cara untuk meningkatkan keamanan digital anda :

  • Penggunaan Kata Sandi yang Kuat 

Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun. Kata sandi harus terdiri dari kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. 

  • Aktifkan Otentikasi Dua Faktor (2FA)

2FA menambah lapisan keamanan tambahan dengan memerlukan kode verifikasi selain kata sandi. Ini membuat akun lebih sulit untuk diakses oleh peretas. 

  • Pembaruan Perangkat Lunak 

Selalu perbarui perangkat lunak dan aplikasi ke versi terbaru. Pembaruan ini sering kali mencakup perbaikan keamanan yang penting. 

  • Backup Data Secara Rutin 

Melakukan backup data secara rutin memastikan bahwa Anda memiliki salinan data yang dapat dipulihkan jika terjadi kehilangan data akibat serangan atau kerusakan perangkat.

Keamanan digital adalah tanggung jawab semua pihak. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan yang sesuai untuk setiap kelompok usia, kita bisa melindungi diri kita dan orang-orang tercinta dari berbagai ancaman digital. Teruslah waspada dan jadikan keamanan digital sebagai prioritas utama dalam aktivitas online sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun