Mohon tunggu...
Sasra Ermida
Sasra Ermida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remaja

17 Mei 2023   19:29 Diperbarui: 17 Mei 2023   19:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remaja merupakan aset terbesar negara karena masa depan bangsa ditentukan oleh sumber daya manusianya. Seperti dikutip pernyataan Ir.Soekarno jangan berikan 1000 orang pemuda kepadaku, tetapi berikanlah 10 orang pemuda maka akan aku goyang dunia. Maksudnya bahwa pemuda bisa mengubah dunia dengan kualitas yang dimilikinya. Kuantitas bukan menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa.

Begitu besarnya peran pemuda dalam kemajuan suatu bangsa maka sudah sepantasnya kita memperhatikan perkembangan remaja.Masa remaja merupakan  masa peralihan atau  masa penghubung antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. 

Pada masa ini banyak terjadi perubahan-perubahan besar terhadap fungsi jasmaniah dan rohaniah remaja. Remaja adalah tahap tumbuh  kembang manusia di mana terjadi perkembangan seksual yang cepat yang berakhir pada kematangan reproduksi seksual berupa kemampuan reproduksi laki-laki antara usia 13-15 tahun dan wanita pada usia12-15 tahun. Perubahan yang terjadi pada remaja baik psikis maupun biologis di pengaruhi oleh hormon dalam tubuh remaja.

Remaja mengalami suatu bentuk krisis berupa kehilangan keseimbangan fungsi-fungsi  jasmani dan rohani menyebabkan mental dan emosi remaja tidak terkontrol, itulah sebabnya diperlukan bimbingan terhadap remaja di Sekolah/madrasah. Di masa ini remaja sering terlibat dengan perilaku pergaulan yang salah dan penurunan sikap moral/etika yang tidak sesuai dengan tuntutan  pendidikan.  

Arah pendidikan seperti tertuang dalam pasal 31 UUD 1945 ayat 1 bahwa membangun sistem pendidikan  nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak yang mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara  serta memperhatikan  pendidikan jasmani,  didalam tubuh yang sehat  terdapat jiwa yang sehat. Ketika  badan/jasmani remaja sehat maka remaja  bisa berfikir dan beraktifitas dengan baik.

Perkembangan remaja dapat dilihat  dari berbagai masalah yang dihadapi  remaja seperti bentuk kesehatan remaja. Sekolah/madrasah berkerjasama dengan puskesmas membentuk  Konseling kesehatan remaja di sekolah/madrasah.  Konseling kesehatan remaja merupakan  kegiatan yang mewakili  pelayananan kesehatan peduli remaja (PKPR)  yang  diberikan dalam bentuk  pelatihan dari puskesmas.  

Konselor sebaya ditunjuk oleh pihak sekolah untuk dilatih  dengan memberikan berbagai macam materi tentang kesehatan remaja. Dalam rangka meningkatkan daya tahan remaja terhadap berbagai masalah yang dialami, sehingga mereka mampu memelihara kesehatan dan terhindar dari perilaku beresiko yang saat ini marak mengiringi langkah  remaja dalam melaksanakan  berbagai aktivitas dalam  kehidupan

Salah satu upaya yang dilakukan PKPR adalah  mengikut sertakan remaja dalam kegiatan pelatihan konselor sebaya. Konselor sebaya  dibutuhkan sebagai tempat curahan hati karena remaja lebih mudah mengkomunikasikan  masalah kepada sebayanya. 

Konselor sebaya merupakan remaja yang mampu memberikan informasi tentang kesehatan remaja dan membantu teman sebaya untuk mengenali masalah dan menyadari adanya kebutuhan untuk mencari pertolongan dalam  rangka menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi remaja, dalam menghadapi masa transisi dan jiwa yang belum stabil.  

Konselor sebaya ditunjuk oleh pihak sekolah/madrasah dalam hal ini wali kelas yang banyak mengetahui perkembangan siswanya dikelas, guru-guru bidang studi dan juga guru bimbingan konseling (BK) yang selalu menghadapi siswa/remaja yang memiliki masalah dalam setiap mata pelajaran, maupun sikap/perilaku remaja.  

Dengan bantuan guru Bimbingan Konseling,  konselor sebaya diharapkan dapat memberikan  informasi yang benar mengenai kesehatan remaja dengan  ilmu  yang dimilikinyayang diperoleh dari pelatiha-pelatihan oleh tenaga  puskesmas/tenaga kesehatan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun