Ketiga, Mengajarkan  sikap saling  menghargai  terhadap orang lain dan toleransi. Anak dihadapkan kepada praktek langsung bukannya teori, sehingga  proses internalisasi  terjadi dengan cara anak melihat atau mengalami sendiri realitas dalam kehidupan  sehari-hari maupun dalam hidup bermasyarakat
Keempat, peningkatan pendidikan agama baik dalam keluarga, sekolah/madrasah maupun masyarakat, salah satunya menggalakan anak kembali ke surau, magrib mengaji dan kegiatan keagamaan lainnya.
 Semua bentuk  perilaku yang dilakukan seorang anak  baik dalam lingkungan keluarga, sekolah/madrasah maupun lingkungan masyarakat sebagai sarana dalam kehidupan bersosialisasi. Orang tua dan guru maupun masyarakat menginginkan anaknya, peserta didik  menjadi anak yang baik, membanggakan dan bermanfaat bagi manusia lain,  masyarakat, bangsa dan negara, walaupun dihadapkan kepada zaman  yang berilmu pengetahuan  serta  zaman  yang berteknologi maju,  namun dengan adanya internalisasi  yang telah tertanam dalam diri anak, akan membentengi diri anak, bisa menghindari dirinya dari pengaruh buruk, pengaruh negative akibat kemajuan IPTEK.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H