Mohon tunggu...
sasmito buana
sasmito buana Mohon Tunggu... -

it's me

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pantaiku, Aku Cinta Kamu

17 Februari 2012   10:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

hati gundah, gelisah, resah....

karena apa? Mengapa?

tak jelas, aku yakin dokterpun tak mampun diagnosa galau ini

alfabet dalam keyboard ini, sepertinya, tak ada satupun yang mempesonakan sore ini

galauku mengerakan saraf motoriknya, untuk terus mengais-ngais serpihan dalam rasaku

mata terpejam agar jari ini lebih dalam mengais-ngais..... tapi hanya hampa ku dapat

kutarik panjang urat nafasku..... kucubui rinduku dalam galauku...... tapi hanya hampa ku dapat

segala asap di ujung keretek telah aku hirup, tapi............. tapi hanya hampa ku dapat

sesungguhnya koordinat jangkarnya jelas

tetapi aku tak mau merusak tenangnya gelombangnya pantaimu

sesungguhnya senyumku sangat sempurna, kala melihat riak gelombang pantaimu berkejaran

sesungguhnya, deburan riak-riak kecil itu menggodaku, tapi aku tak mau merusak riang ria  gelombang pantaimu

pantaiku, tetaplah cantik

pantaiku, jiwaku ada di situ

pantaiku, rinduku selalu memandangmu

pantaiku, tetaplah sempurnakan ceriamu...

pantaiku, aku cinta kamu. (SH 838)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun