Mohon tunggu...
Saskya Sr
Saskya Sr Mohon Tunggu... Editor - sekretaris

hobi edting, makeup

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor-faktor dan Solusi terhadap Permasalahan Rendahnya Pendidikan di Negara Indonesianesia

7 Desember 2022   10:41 Diperbarui: 7 Desember 2022   11:27 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum yaitu sebuah rancangan atau program yang diberikan oleh penyelenggara pendidikan untuk peserta didiknya. Di negara Indonesia, terhitung sudah mengalami 10 hingga 11 kali perubahan kurikulum sejak Indonesia merdeka. perubahan-perubahan kurikulum imi dapat membingungkan, terutama bagi pendidik, peserta didik, dan bahkan orang tua. pergantian kurikulum yang tidak
konsisten disebabkan dari pemerintah yang akan menimbulkan sulitnya mengukur tingkat keberhasilan pembelajaran peserta didik tingkat dasar hingga menengah atas. Proses pembelajaran, kurikulm dan sistem evaluasi masih bersifat persial terhadap tujuan pendidikan nasional. Hasil belajar peserta didik pun belum mencerminkan terbentuknya watak bangsa yang bermatabat.

Kesempatan peserta didik untuk memperoleh pendidikan pun masih terbatas di karenakan kurangnya pemerataan sistem pendidikan khususnya di pedesaan yang secara kualitas maupun fasilitas masih tertinggal. Permasalahan ini terjadi karena kurang tergorganisirnya koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Hal ini mengakibat kan terputusnya komunikasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Selain itu masalah pemerataan pendidikan di indonesia juga terjadi karena kurang berdaya nya suatu lembaga pendidikan untuk melakukan proses pendidikan, hal ini mungkin terjadi karena jika kontrol pendidikan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah tidak menjangkau daerah-daerah terpencil.

Semua Kondisi ini lah faktor-faktor yang mengakibatkan munculnya permasalahan pendidikan di Indonesia. Jika berkaca dari negara lain dengan tingkat pendidikan terbaik didunia salah satunya yaitu Finlandia. Finlandia juga merupakan negara dengan literasi atau minat baca tertinggi di dunia. Hal ini disebabkan karena pemerintahan Finlandia mengambil orang orang terbaik mereka untuk dijadikan guru dan pemerintahan Finlandia menerapkan kecintaan membaca pada warganya sejak dini. Sistem pendidikan indonesia dengan Finlandia ternyata sangat jauh berbeda. Yang pertama di Finlandia anak anak tidak boleh masuk sekolah sebelum usia mereka menginjak 7 tahun karena itu akan berpengaruh bagi mereka dalam mengikuti pendidikan. Yang kedua, guru-guru di Finlandia tidak
menilai siswanya dari ujian atau PR, hal ini dilakukan sampai mereka menginjak usia remaja. Yang ketiga, siswa dan siswi di Finlandia hanya mengikuti satu tes standar wajib negara pada usia 16 tahun. Hal ini berbeda dengan sistem pendidikandi Indonesia karena anak-anak kelas satu sekolah dasar pun bisa mengikuti ujian semester. Yang ke empat, di Finlandia semua anak yang memiliki kemampuan pendidikan yang rendah maupun yang memiliki kemampuan pendidikan yang tinggi berada dalam satu kelas yang sama dalam kata lain di Finlandia tidak ada kelas akselerasi, reguler, internasional dan lain sebagainya. Yang kelima, jumlah murid dan guru di Finlandia adalah sama. 

Hal ini tentu berbeda dengan negara Indonesia yang kekurangan tenaga pendidik khususnya di daerah pelosok. Metode pendidikan di Indonesia di nilai tertinggal. Butuh 128 tahun untuk bisa menyami pencapaian yang diperoleh negara-negara maju saat ini sebagaimana ditulis oleh seorang profesor dari Harvard. Namun dengan banyaknya perbedaan sistem pendidikan Indonesia dengan Finlandia, di tahun 2013 Indonesia mendapatkan peringkat pertama di dunia dalam kategori siswa paling bahagia di
dunia yang mana survei ini dilakukan oleh PISA (Programme for International Student Assessment) Hal ini sudah menjadi daya tambah untuk pendidikan di Indonesia

Namun, dengan melihat permasalahan yang sangat kompleks dalam dunia pendidikan di Indonesia ini. Semua permasalahan pendidikan yang ada dalam indonesia harus dicari jalan keluarnya yaitu dengan perbaikan dan usaha bersama dari seluruh pihak, baik dari pemerintah, para guru dan para pelajar yang bersekolah karena akses pendidikan yang tinggi namun tidak di barengi dengan minat akan menjadi sia-sia dan sebaliknya.

Pada sistem pembelajaran perlu diubah, dari yang menitikberatkan kuantitas
hasil dari pada kualitas proses, diubah menjadi penekanan pada keduanya, baik
kuantitas maupun kualitas hasil pembelajaran.

Meningkatkan kualitas tenaga pendidik di indonesia, minsalnya seperti memfasilitasi guru, memenuhi kebutuhan guru di berbagai pelosok daerah, serta meningkatkan kesejahteraan para guru. Pendidikan di negara Indonesia sangat membutuhkan guru yang dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan tepat sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003. Guru yang baik bukan hanya
sekedar pintar tetapi juga harus memintarkan peserta didiknya. Guru harus mampu membentuk karakter yang baik bagi peserta didiknya. Harus bisa menciptakan suasana yang mendorong para peserta didik merasa dirinya penting dan berharga. Dan meyakin kan bahwa peserta didik mempunyai bakat dan kemampuan. Untuk mencapai itu semua harus dibarengi dengan kesejahteraan guru yang terjamin. Kesejahteraan guru dengan profesionalisme guru yang dinilai memiliki keterkaitan.

Mendorong tumbuhnya semangat dan motivasi kepada kalangan peserta didik dan membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan dan ketidakmampuan tentang suatu konsep yang diajarkannya serta Membebaskan peserta didik dari ketidak jujuran dari ketidakbenaran

Kurikulum, proses pembelajaran, sistem evaluasi dapat diatasi dengan menciptakan kurikulum yang fleksibel sehingga dapat memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk memiliki peluang dalam mengembangkan minat bakat nya, serta kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Kurikulum seharusnya dapat mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana amanah dalam Undang-Undang Dasar 1945

Menambah penyediaan dana pendidikan dan juga peningkatan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolahan. Pihak pemerintah wajib menelusuri satu persatu kondisi akses jalan menuju sekolahan,sehingga tahu mana yang seharusnya diutamakan untuk pembangunan fasilitas infrastruktur akses menuju sekolah. Dan Kurangnya fasilitas sekolah membuat pembelajaran di sekolah berjalan dengan kurang optimal dan tidak mencapai tujuan yang diinginkan bersama.

Maka dari itu perlu adanya tindak lanjut dari pemerintah, sekolah, lembaga pendidikan, maupun orangtua peserta didik dam pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, adapun strategi yang dapat dilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan. Pemberian beasiswa dengan sasaran yang strategis, pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan tahun, pemantapan sistem pendidikan terpadu untuk anak yang memiliki kelainan dan juga meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menunjang pendidikan yang berkualitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun