Kata Pilihan (Diction): Apa jenis kata yang digunakan? Apakah kata-kata tersebut formal, informal, atau penuh emosi? Pilihan kata dapat memberikan nuansa tertentu pada puisi.
Gaya Bahasa (Figures of Speech): Identifikasi penggunaan gaya bahasa seperti metafora, simile, personifikasi, atau aliterasi. Gaya bahasa ini dapat menambah kedalaman dan makna pada puisi.
Imaji (Imagery): Perhatikan gambaran-gambaran visual yang diciptakan oleh penyair. Imaji dapat membantu pembaca merasakan pengalaman atau emosi tertentu.
4. Mengidentifikasi Tema
Setelah memahami struktur dan bahasa, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tema utama dari puisi tersebut. Apa pesan atau ide sentral yang ingin disampaikan oleh penyair? Tema bisa beragam, mulai dari cinta, kematian, identitas, hingga kritik sosial.
Cobalah untuk menghubungkan tema dengan konteks sosial atau sejarah di mana puisi ditulis. Misalnya, puisi-puisi dari era perang mungkin mencerminkan trauma dan kehilangan yang dialami masyarakat saat itu.
 5. Mempertimbangkan Konteks Penyair
Konteks kehidupan penyair dapat memberikan wawasan tambahan dalam menganalisis puisi. Pertimbangkan latar belakang budaya, pengalaman pribadi, serta periode sejarah di mana penyair hidup. Misalnya:
Biografi Penyair: Apakah ada pengalaman hidup penyair yang tercermin dalam karya mereka? Penyair seperti Sylvia Plath sering kali mengekspresikan perjuangan pribadi mereka melalui puisi.
Konteks Sejarah: Apakah ada peristiwa sejarah penting yang mempengaruhi karya penyair? Puisi-puisi dari era Perang Dunia I atau II sering kali mencerminkan dampak perang terhadap individu dan masyarakat.
6. Mencari Makna Tersirat