Mohon tunggu...
Saskiawida Vita Aprilia
Saskiawida Vita Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada

Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

104 Buah Anak Tangga Menuju Megahnya Garuda Wisnu Kencana

15 Desember 2024   18:30 Diperbarui: 16 Desember 2024   23:38 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau patung yang lama belum sempurna, Dewa Wisnu masih setengah badan, tangannya belum ada, nah sama juga seperti Plaza Garuda kita hanya bisa melihat kepala burung garuda, jadi belum sempurna ya kalau di patung yang lama. Kalau yang udah jadi satu itu di patung yang baru. Misalkan kita lewat Plaza Garuda nanti seandainya merasa lelah silahkan beli tiket shuttle bus dengan harga Rp40.000 sudah pulang pergi. Sebenarnya tidak begitu jauh kalau jalan hanya 300 meter. Kita bandingkan dengan bayar shuttle bus seimbang tidak itu? kalau jalan belum lelah tetapi jalan yang menanjak bisa membuat lelah karena kita mau menuju ke tempat yang tinggi. Tapi nggak akan terasa cape karena biasanya sore hari di GWK ada angin yang menyejukkan. Kalau tidak sanggup karena lelah jangan dipaksakan daripada nanti di atas terjadi sesuatu, jadi yang bikin cepat lelah itu panasnya. Kalau masih sanggup untuk perjalanan akan ditemani oleh tour guide jalan sampai ke patung yang baru. Kalau tidak sanggup untuk melanjutkan perjalanan kita dari Plaza Garuda menuju ke Lotus Pond saja karena pertunjukan Tari Kecak ada di sana. Penampilan Tari Kecak tepat berada di depan patung burung garuda. 

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Tari kecak dimulai pukul lima sore yang diselenggarakan secara outdoor. Sebelum tari kecak dimulai ada pertunjukan tari joget, kami dipersilahkan untuk berpartisipasi. Nah, waktu kami di GWK cukup lama jadi sampai pertunjukkan tari kecak selesai. Ketika tari kecak akan dimulai ada petugas yang berkeliling memberikan seperti apa ceritanya dengan cara menunjukkan kode barcode yang akan di scan oleh pengunjung. Kode barcode yang di scan akan membawa ke halaman internet dan berisi sinopsis dari pertunjukkan tari kecak. Setelah pertunjukan tari kecak selesai untuk keluar kita ikuti arus saja. Ada dua pilihan kalau misalkan nanti sanggup jalan kaki sampai parkiran. Kalau seandainya tidak sanggup kita jalan kaki separuh dulu, kemudian kalau misalkan rame banget bus bisa parkir di sebelah kanan. Maka dari itu, setiap hari di GWK itu selalu berubah jadi nggak pasti di parkiran A bisa juga di parkir B. Lalu seandainya kita sudah merasa cukup lelah dipersilahkan untuk naik shuttle bus dan tidak membayar akan tetapi kita harus bersedia antre terlebih dahulu di Plaza Bhagawan. Bus kita ada di parkiran A ada di sebelah kiri jadi turun. Kalau mau naik shuttle bus, Plaza Bhagawan ada di depan sebelum tikungan belok kiri nanti di bawah ada tempat untuk menunggu shuttle bus. Kita semua diperbolehkan untuk naik shuttle bus yang menuju langsung ke parkiran, namun saya bersama teman memutuskan menuju ke tempat parkir bus dengan berjalan kaki saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun