Mohon tunggu...
Saskya Veronika Cleopatra
Saskya Veronika Cleopatra Mohon Tunggu... Guru - Mengajar adalah kontribusi bagi bangsa.

Belajar adalah perjalanan panjang.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Mencintai: Memberi Sepanjang Hidup (Dua Hal tentang Memberi)

27 Maret 2021   17:28 Diperbarui: 27 Maret 2021   19:43 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Jika dalam pernikahan akan ada penolakan, luka, dsb., lalu mengapa kita memilih menutupi kelemahan-kelemahan kita ketika berpacaran? Menutupi kelemahan-kelemahan kita, sesungguhnya bukanlah tindakan mencintai.

Kita tentu tahu bahwa mencintai adalah memberi.

Salah satu wujudnya: memberi kesempatan kepada orang yang kita cintai untuk memilih diri kita sebagai pasangan hidupnya atau tidak. Menunjukkan kelemahan-kelemahan diri kita sudah menjadi bagian dari pemberian itu sendiri. 

Sebab, dampak yang diperoleh adalah orang yang kita cintai bisa melihat/ mengenal kita secara objektif. 

Dengan demikian, dia akan mendapat kesimpulan yang lebih akurat tentang apakah diri kita orang yang tepat bagi dirinya atau tidak. Mengambil keputusan yang tepat tentu akan sulit sekali dilakukan olehnya jika kekurangan/ kelemahan kita tidak terlihat.

Memang hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Namun, jika ternyata setelah dia mempertimbangkan semuanya dan akhirnya tidak memilih kita, bukankah itu keadaan yang lebih baik? 

Jika diri kita bukan orang terbaik bagi dia, bukankah sebaiknya kita tidak ada dalam hidupnya? Memberi kesempatan memilih adalah bentuk pemberian --termasuk bentuk cinta juga. Menutupi kelemahan-kelemahan kita, sama sekali bukanlah tindakan mencintai.

Selain memberi pilihan, ada satu hal penting lainnya dalam memberi, yaitu memberi yang tak harus sebanding.

Kadang-kadang dalam hidup ini entah itu dalam hubungan berpacaran, menikah, atau relasi lainnya, kita bisa saja telah memberi lebih banyak daripada orang lain. Atau sebaliknya, kita hanya mampu memberi lebih sedikit daripada orang lain/ pasangan kita.

Semestinya dalam hal ini pun tidak perlu ada masalah. Alasannya adalah kita tahu bahwa apapun yang kita miliki saat ini adalah pemberian Yang Mahakuasa. Segala yang bisa kita berikan pun adalah yang kita terima dari Dia juga.

Mencintai adalah memberi sepanjang hidup. Mencintai tidak harus menerima sebanding dengan yang kita berikan. Jika saat ini kita bisa memberi lebih banyak, bersyukurlah untuk itu. Jika belum, tetaplah memberi sebanyak mungkin yang kita bisa.

(Jika Saudara/i memiliki saran atau masukan untuk tulisan ini, silakan mengirim surat ke saskia.vero@gmail.com. Terima kasih sebelumnya. Kiranya kita senantiasa memiliki harapan dan tetap memberi! Tuhan memberkati!)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun