Berkuliah di universitas ternama dapat menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang mahasiswa baru (maba) yang baru saja diterima di suatu universitas dan faktanya memang begitu. Namun, pernahkah anda meromantisasi sedikit apa yang telah kita dapatkan selama ini? Sebagai mahasiswa yang berkuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, saya kerap kali dibandingkan dengan universitas-universitas negeri tersohor lainnya yang ada di Semarang, seperti UNNES dan UNDIP.
Acap kali hati terasa ngilu tatkala ada satu atau dua orang yang mengkomparasikan UIN Walisongo dengan UNNES dan UNDIP. Jika dinilai dari segi kemajuan universitas baik dalam ranah akademik dan fasilitas UIN Walisongo bisa dibilang cukup tertinggal dari keduanya. Namun, 5 hal di bawah ini semoga bisa membuat pikiran anda sedikit terbuka. Tulisan ini tak lain dan tak bukan untuk membandingkan, melainkan hanya sebagai ungkapan unek-unek saya pribadi yang ingin saya bagikan kepada khalayak umum.
Pembelajarannya yang Sedikit Banyak Menyangkutkan dengan Ilmu Agama
Sejalan dengan namanya yang termasuk dalam kampus islam, UIN Walisongo memiliki opsi Program Studi (Prodi) keagamaan yang tentunya tak banyak dimiliki oleh universitas umum lainnya. Meski begitu, ada juga beberapa Prodi umum, seperti Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, dan sebagainya. Meski tergolong dalam Prodi non-keagamaan, saya pribadi merasa jika pembelajaran di kelas kerap kali disangkut pautkan dengan ilmu keagamaan.
Tentunya ini bukan hal biasa yang bisa kita dapatkan jika berkuliah di universitas umum. Ilmu kegamaan yang telah dipelajari oleh dosen tentu tak dipelajari dalam waktu satu atau dua hari saja. Saya pribadi merasa senang akan ilmu-ilmu umum yang dipadukan dengan ilmu keagamaan karena ini adalah sesuatu yang baru bagi saya.
Letaknya yang Strategis
UIN Walisongo sendiri terbagi menjadi 3 kampus, yaitu kampus 1, kampus 2, dan kampus 3. Meski begitu, jarak antar satu kampus dengan yang lainnya tak terlalu jauh karena memang masih berada di satu kawasan yang sama. Untuk perkuliahannya sendiri biasa dilakukan di kampus 2 dan 3 yang ada di Jl. Prof. Dr. Hamka, Ngaliyan, Kec. Ngaliyan, Kota Semarang.
Dibanding dengan UNNES yang terletak di wilayah Gunung Pati dan UNDIP di kawasan Tembalang yang membutuhkan perjalanan cukup jauh menuju kawasan tengah kota, UIN Walisongo memiliki letak yang cukup strategis menuju kawasan manapun.
Circle Pertemanan
Sebagai mahasiswa yang pertama kali mengenyam ilmu di bawah Kementrian Agama (Kemenag), perbedaan yang cukup kentara saya rasakan di sini. Salah satunya lingkup pertemanannya, di mana banyak teman-teman saya yang berasal dari pondok pesantren dan sejenisnya.
Saya merasa cukup beruntung bisa kenal dengan mereka karena banyak ilmu agama yang sebelumnya tak saya ketahui dan bisa saya dapatkan cuma-cuma melalui obrolan ringan dan sharing session bersama teman-teman saya.
Tak Terlihat Perbedaan Kontras Material antar Mahasiswanya
Dulu, saat masih di bangku SMA, saya kerap kali menganggap pertemanan di dunia perkuliahan akan se-menyeramkan cerita-cerita yang saya baca di aplikasi X. Namun, nyatanya tidak, saya justru melihat pertemanan di dunia perkuliahan cukup menyenangkan karena saya mendapatkan teman yang supprotif.
Salah satu alasan lainya, yaitu pada gaya hidup teman-teman saya di UIN Walisongo yang jauh dari kata hedon. Kebanyakan teman-teman saya memakai pakaian seperti gamis atau setelan kemeja dengan rok sederhana. Hal ini yang membuat perbedaan material antar mahasiswanya tak begitu terlihat jelas.
Banyak Event Keagamaan
Entah ini adalah sebuah rahasia umum atau bukan, UIN Walisongo kerap melaksanakan dan mengadakan acara yang berbau dengankegiatan keagamaan, seperti kajian bersama. selawat, dan sebagainya.
Kegiatan ini biasanya diprakarssai oleh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang ada di UIN Walisongo. Bagi kamu yang menyukai acara-acara keagamaan kamu bisa mendafatarkan dirimu di UIN Walisongo.
Itulah beberapa alasan saya memilih UIN Walisongo sebagai tempat studi lanjutan saya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca sekalian.Â
Penulis: Saskia R. N.Â
