Mohon tunggu...
Saskia Ramadhani
Saskia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

mahasiswa program studi kimia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Sampai Liburan Nataru Menjadi Maut!

3 Desember 2024   16:05 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Desember adalah bulan paling akhir kalender Masehi. Bulan ini identik dengan perayaan hari raya Natal bagi umat Kristiani yang bertepatan pada tanggal 25 Desember. Karena tanggal 25 Desember berdekatan dengan tanggal pergantian tahun semester pendidikan, tentunya kita tak asing lagi dengan "Libur Nasional Natal dan Tahun Baru" atau yang biasa kita kenal dengan sebutan "Libur Nataru" dan liburan pergantian semester ganjil menuju genap bagi mahasiswa. 

Liburan Natal dan tahun baru biasanya digelar selama lima hari menjelang pergantian tahun dan berlanjut hingga satu bulan bagi mahasiswa. Namun, tak sedikit orang ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk pulang ke kampung halaman dan menghabiskan waktu bersama keluarga atau orang tersayang terutama bagi kalangan parantau.  Sehingga, pada momen tersebut banyak terjadi mobilisasi ke luar kota, provinsi atau negeri hanya untuk sekedar liburan. 

Karena banyaknya mobilisasi yang terjadi, tak sedikit kasus kecelakaan yang tercatat, terutama di jalan tol. Dalam berita kompas.com, tercatat terjadi  kecelakaan lalu lintas sebanyak 3.421 selama libur natal dan tahun baru pada 2023/2024. Banyak sekali spekulasi mengenai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas pada liburan nataru sebab angka 3.421 bukanlah angka yang kecil. 

Berikut merupakan faktor yang mungkin menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, diantaranya:

1.     Faktor Manusia

Meliputi mental, keadaan mengantuk, kelelahan. Mental yang terganggu akan menimbulkan panic attack, kecemasan berlebih dan depresi. Selain itu, mengantuk dan kelelahan juga menjadi penyebab terjadinya kecelakan karena tentunya menghilangkan fokus pada jalanan dan pandangan menjadi kabur. Apalagi baru-baru ini sering terjadi microsleep yang artinya tertidur tanpa sadar.  

2.     Faktor Alam 

Meliputi cuaca dan kabut.Cuaca tidak bisa diprediksi, terutama hujan. Dalam perhitungan, bulan Desember termasuk dalam bulan musim penghujan. Bahkan, bisa dikatakan termasuk dalam puncaknya penghujan. Tak heran jika hujan turun lebat disertai dengan angin dan kabut yang mengganggu pemandangan saat berkendara. Hal tersebut bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan karena jalan yang licin juga bisa membuat kendaraan tidak seimbang. 

3.     Faktor Kendaraan

Meliputi rem blong, lampu motor tidak berfungsi dan kerusakan mesin. Rem blong adalah masalah yang sering terjadi pada pengendara. Bahkan rem blong juga berpotensi menyebabkan kecelakaan beruntun. Selain itu, lampu motor yang tidak berfungsi juga bisa menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Karena jika lampu depan atau lampu sen tidak berfungsi, pengendara yang ada di sekitar tidak akan mendeteksi keberadaan dan tujuan jalan yang akan diambil. 

Untuk mengurangi angka kecelakaan, mungkin bisa dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu, seperti:

1.     Berkendara dengan Kondisi Siap

Kata siap di sini bisa merujuk pada banyak hal, seperti tidak dalam keadaan mengantuk, tidak dalam keadaan kelelahan, mood dalam keadaan baik. Namun, bagaimana jika dalam pertengahan perjalanan mengalami hal tersebut? Mungkin, bisa disarankan untuk istirahat sejenak ke tepi jalan atau rest area. Selain itu, dianjurkan untuk beristirahat setiap dua jam sekali untuk menghindari kejenuhan juga.  

2.     Menggunakan Alat Pengaman

Pengendara dan penumpang bisa menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor atau bisa menggunakan sabuk pengaman saat menggunakan mobil dan sejenisnya. Selain itu, agar aman dalam kendaraan, diimbau juga untuk menjaga jarak aman dengan pengendara lain.

3.     Tidak Mengoperasikan Ponsel

Dalam keadaan penting apapun, sebagai pengendara sangat tidak dianjurkan untuk mengoperasikan ponsel saat sedang melakukan perjalanan. Sebaiknya, jika merasa ada hal penting yang perlu ditanggapi, dianjurkan untuk menepi agar konsentrasi berkendara tetap terjaga.

4.     Mematuhi Rambu Lalu Lintas

Banyak sekali kasus yang ditimbulkan karena kelalaian pengendara akan rambu lalu lintas. Tak sedikit kasus juga mengenai kecelakaan yang terjadi karena melanggar lampu merah yang mengakibatkan kecelakaan lawan arah atau jalur.

5.     Memeriksa Kendaraan

Selain memastikan keadaan tubuh, kita juga harus memastikan kendaraan yang akan kita tumpangi dalam keadaan baik. Kita harus rutin mengganti oli, mengecek kondisi rem, memeriksa keadaan ban dan memastikan lampu depan kendaraan serta lampu sen menyala.

Pemerintah juga harus berkontribusi dalam mengurangi angka kecelakaan saat liburan nataru, seperti:

1.     Menambah pos penjagaan di daerah yang dianggap rawan. 

2.     Meningkatkan patroli lalu lintas. 

3.     Memberikan kampanye kesehatan dan keselamatan berkendara. 

4.     Memperketat sistemt ilang elektronik atau melaksanakan operasi zebra. 

5.     Memperbaiki jalan yang tidak rata dan memicu terjadinya kecelakaan . 

Pada intinya, untuk mengurangi angka kecelakaan pada libur nataru adalah dengan kerja sama. Yang dimaksud kerja sama adalah antara masing-masing pribadi dengan pemerintah atau aparat penegak hukum. Dengan kesadaran diri dan sikap disiplin dari diri sendiri akan sangat berarti dan bermanfaat bagi pengguna kendaraan yang lain. Sikap tegas dan kampanye pemerintah juga sangat berarti di sini. Oleh karena itu, mari kita sama-sama mengintropeksi diri dan berubah menjadi pengguna jalan yang baik agar tidak merugikan pihak manapun dan mewujudkan Indonesia yang aman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun