Mohon tunggu...
Saskia Nurbayanti
Saskia Nurbayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia kampus Cibiru

Saya adalah individu yang memiliki minat dalam dunia pendidikan dan psikologi perkembangan anak. Menulis adalah cara saya berkomunikasi dengan diri saya sendiri, dengan setiap pemikiran yang tidak mampu tertuang dalam suara. Semoga setiap kata yang terbaca, menjadi sesuatu yang dapat direnungi bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Tinggi, Paradigma dan Pandangan Masyarakat Desa: Untuk Apa?

17 Desember 2022   09:49 Diperbarui: 17 Desember 2022   11:53 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Keempat, Aspek Sosialitas. Tidak dapat dipungkiri lagi ketika mengetahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial, makhluk yang akan selalu membutuhkan orang lain, hidup dan bercengkrama bersama orang lain. Adanya keterikatan, interaksi antara individu satu dengan yang lain akan memberikan pengaruh pada perkembangan sosial manusia. Pengaruh yang ditimbulkan ini secara tidak langsung akan memberikan berbagai macam pelajaran bagi manusia dalam rangka menjadikan hidup mereka ke arah yang sesuai dengan lingkungan yang didekatnya tersebut. Ketika manusia melakukan kegiatan sosial di lingkungan Pendidikan, baik itu tingkat Sekolah maupun Perguruan Tinggi, di sinilah manusia akan menerima pengaruh yang sangat besar. 

Kelima, Aspek Moralitas. Mampu membedakan mana yang baik dan mana yang benar sudah berada dalam jiwa setiap manusia. Bertindak akan perilaku yang baik maupun buruk tergantung dari tanggung jawab setiap manusia tersebut. Dalam hal ini, Pendidikan yang memiliki sifat normatif akan mampu mengarahkan manusia untuk memiliki sikap moral yang baik, memiliki moral yang sesuai dengan sistem nilai dan norma yang berlaku, serta sesuai dengan ajaran agama. Dengan adanya kelima aspek tersebut di atas, kenyataannya manusia memang sangat memerlukan Pendidikan dan setiap manusia tidak kan pernah berhenti belajar di sepanjang hidupnya.

Memaknai hakikat manusia dan Pendidikan, dengan melihat kembali pandangan masyarakat desa terhadap pendidikan tinggi. Manusia terkadang melihat segala sesuatu dari satu sudut pandang, dan kemungkinan besar ini akan menimbulkan perspektif negatif tentang suatu hal yang dipandang. Jika masyarakat mampu melihat sisi lain dari orang-orang yang melanjutkan ke tingkat Pendidikan tinggi, Faktanya banyak lulusan pendidikan tinggi yang sukses, dan banyak pula perempuan yang melanjutkan Pendidikan tinggi, namun masih mampu menjadi sosok Ibu Rumah Tangga.

Image yang tergambar dalam pemikiran masyarakat desa tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor, menurut Syah (dalam Hukama, 2017) ditemukan bahwa ternyata pandangan masyarakat desa yang bermata pencaharian berbeda, memiliki perbedaan pula dalam memandang pendidikan tinggi. masyarakat yang bermata pencaharian petani, buruh, dan mata pencaharian yang sejajar masih memandang negatif perihal pendidikan. Pendidikan tinggi dianggap hanya akan menghambur-hamburkan uang, berbeda dengan pandangan masyarakat yang bekerja sebagai Pegawai Negeri yang memandang bahwa melanjutkan Pendidikan ke tingkat Pendidikan tinggi itu hal yang penting. Dengan melihat pernyataan di atas, artinya faktor ekonomi pun juga mendorong masyarakat dalam meningkatnya perspektif negatif terhadap kinerja Pendidikan Tinggi. Kemudian, adanya pandangan kuno masyarakat desa yang kontra terhadap pendidikan tinggi ini, jelas terlihat bahwa cara berpikir (mindset) masyarakat masih belum maju, dan faktor yang mempengaruhi berkembangnya cara berpikir (mindset) tersebut adalah Pendidikan. Dari alasan ini pula, seharusnya kita dapat melihat bahwa pendidikan sangatlah penting untuk mengembangkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.  

Jika pandangan negatif masyarakat desa terhadap pendidikan tinggi terus dibiarkan, maka akan mempengaruhi pula pada tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Pendidikan menjadi faktor penentu keberhasilan suatu bangsa. Maka dari itu, diperlukan sosialisasi terhadap masyarakat pedesaan agar masyarakat tidak lagi menjadikan faktor ekonomi menjadi penghambat anak-anaknya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Saat ini juga, banyak program pemerintah yang menawarkan bantuan terhadap mahasiswa yang berada pada kelas menengah ke bawah untuk dapat melanjutkan pendidikannya, begitu pun dengan penawaran beasiswa, informasi terkait beasiswa banyak beredar di media sosial. Masyarakat hanya perlu membuka mata, telinga, dan pikiran, bahwa saat ini, di era ilmu pengetahuan teknologi ini, setiap manusia perlu meningkatkan potensinya, dan jalannya adalah melalui Pendidikan. Kemudian, bagi generasi muda yang telah menyandang status Mahasiswa, manfaatkan masa ini dengan sebaik-baiknya dan buktikan bahwa tidak ada yang sia-sia dari sebuah Pendidikan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Bhakti, I. S. G., & Gunawan, T. A. (2021). Persepsi Masyarakat Desa terhadap Jenjang Pendidikan Tinggi. Literasi Hukum, 5(2), 88-97.

Hukama, A. F. (2017). Persepsi Masyarakat Pedesaan Terhadap Pendidikan Tinggi (Studi Analisis Teori George Herbert Mead). J-PIPS (Jurnal Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), 4(1), 1-13. https://doi.org/10.18860/jpips.v4i1.7298.

Jatiningsih, O. (2021). Persepsi Masyarakat Desa Gumeng Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto terhadap Pendidikan Tinggi bagi Perempuan. Journal of Civics and Moral Studies, 7(2), 47-63.

Pratama, F. W., & Setyowati, E. (2022). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengangguran Terdidik Lulusan Universitas di Indonesia Tahun 2005-2021. Ekonomis: Journal of Economics and Business, 6(2), 662-667. http://dx.doi.org/10.33087/ekonomis.v6i2.601.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun