Mohon tunggu...
Sashimie
Sashimie Mohon Tunggu... Lainnya - Saya hny orang yang hobi menulis dan memasak

saya adalah seorang pengusaha di bidang fashiion dan makanan dan hobi saya menulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Youtuber dan Merusak Moral

16 April 2021   15:34 Diperbarui: 16 April 2021   15:52 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena youtuber yang memperburuk masa depan bangsa. Dimana dari program Televisi, Instagram, Twitter ,  tiktok dan youtube hanya menayangkan  " Perang kekayaan  artis, youtuber & selebgram." 24 jam sehari. 

Masyarakat indonesia hanya di cekokin sama acara begituan saja sama sekali ga mendidik. Televisi dan sosial media hanya menayangkan bagaimana cara membuang uang sedangkan guru disekolah mengajarkan untuk menabung. 

Di televisi dan sosial media hanya menayangkan artis & youtuber yang orang kaya baru, atau Gimmick ga jelas untuk menaikan pamor si artis.

Begitu pula di channel youtube , ga beda jauh sama acara televisi. Bagaimana indonesia bisa maju klo cuma di sajikan tayangan yang ga berfaedah sama sekali?

Mereka yang punya segalanya , new crazy rich ( orang kaya baru atau OKB) ga sadar klo mereka kampungan. Apa ya mereka tayangkan merusak otak  terlebih ABG labil yabg mencari jati diri.

Tapi youtuber OKB ini ga mau disebut kampungan, isi konten mereka cuma unfaedah Mengapa? Karena mereka cuma butuh pengakuan klo mereka orang kaya  dan punya barang mewah tapi soal kualiatas, kuantitas dan berbobot.. jawabnya Nol Besar. 

Coba deh liat the real sultan , contoh Sandra Dewi, pemilik facebook, Maia Estianty. Mereka justru hidup sederhana ( standar mereka) . Gs perlu pamerin kekayaan & barang mewah . Mereka pake sandal swallow aja keliatan mahal padahal cm 10 ribu. Karna apa, karen mereka tuh udah keliatan dari Auranya. 

Satu prinsip Sandra Dewi kenapa dia gak pernah pamerin kekayaannya. Dia bilang " apa yang saya miliki dari Tuhan , lantas apa yang bisa saya sombongkan. Saya hanya takut ketika saya sombong Tuhan mengambil apa yang saya punya." 

Sesimple itukah the real sultan, cara berfikirnya.

Ataupun  salah satu channel youtube yang berbobot memberikan informasi atau cerita inspiratif dan bermanfaat  seperti  podcastnya Deddy corbuizer  atau Daniel Mananta, followers /subcidebernya pasti lebih  sedikit dari youtuber youtuber  pamer harta. Karna apa semenarik apapun topik yang dipilih seorang Daniel atau Deddy Corbuizer , pasti akan kalah dengan Gimmick atau perang pamer kekayaan.

Kenapa mental masyarakat indonesia mentalnya bobrok, karna kiblat & standar sukses hidup seseorang klo udah bisa pamer kekayaan seperti youtuber & selebgram. 

Dan sedikit orang mempunyai cita cita untuk  sukses , berkualitas, dan berbobot seperti Maudy Ayunda, Dian Sastro, Cinta Laura dan Agnes Mo. Bahwa sukses itu tidak di ukur dari kekayaan aja tapi juga pendidikan dan wawasan yang  

Mereka lebih seneng mengikuti Raffi ahmad,Aurel ,Atta, Ayu tingting , dsb karna apa gampang dan banyak happy nya dibanding mengikuti gaya Agnes Mo dan Cinta Laura yang ga gampang , berliku dan capek perlu perjuangan. 

Gimana Indonesia ga bobrok , liat aja pernikahan Atta & Aurel. Bener -bener ga ada manfaat dan faedahnya untuk masyarakat.di siarin di televisi, youtube dan sosmed lainnya. .

Kenapa pas acara mereka diprotes marah, Nahh ini bedanya orang pinter & orang bodoh  yang otaknya cuma isi nya duit duit duit dan duit. 

Kalo orang pandai, berpendidikan dan BENERAN kaya . Mana mau menjual privasi  mereka hanya untuk sesaat. Mereka yang berpendidikan dan the real sultan , pasti punya  bisnis,kolega bisnis dan keluarga yang butuh privasi. Mereka sangat menjaga itu.  Dan itu yng menjadikan mereka artis yang Mahal. Karna privasi mahal harganya. 

Berbeda dengan orang dari kalangan biasa untuk bisa membuktikan mereka kaya adalah dengan Perang pamer kekayan. Mereka rela menjual privasi mereka hanya untuk meraup rupiah tanpa memperdulikan orang lain.

Contoh  pernikahan Atta- Aurel , apakah berbobot, jawabnya enggak bangeettt. Mereka cuma bisa pamer harta  dan kisah- kisah rumah tangga yang ga perlu di tonjolkan ke publik.

Drama pernikahan Aurel & Atta hanya untuk sebuah konten. Tapi merusak mental otak Masyarakat. 

Bukan hanya merusak mental & otam tapi Agama & Akhlak manusia. Kenapa? 

Agama gak pernah mengajarkan manusia untuk pamer dan Riya. Serta penyakit iri dan dengki. Tapi youtuber mengajarkan itu semua. 

Setiap kebaikan, setiap sedekah, setiap pemberian harus dan wajib untuk di expose dan dijadikan konten. Padahal di dalam agama melarang itu.  

Pernahkah para youtuber yang pintar itu merasakan betapa malunya di penerima santunan, jika mereka mendapatkan nantuan tapi mengorbankan harga diri mereka. 

Nahh yang jadi satu pertanyaan kenapa Komisi Penyiaran  ga bisa menghentikan tayangan yang ga berbobot ini? 

Jangan salahkan guru bila tidak bisa menghasilkan bibit bibit unggul. Karns mereka harus berperang  dengan para youtuber OKB , dimana sekolah bukan lagi sarana pendidikan tapi sarana pamer kekayaan.

Karna di Indonesia sudah tidak ada yang mendukung fungsi guru sebagai pengajar dan buku sebagai jendela informasi. Yang ada berkiblat pada youtuber OKB.

Sebagaimana kita para youtuber kebanyakan tidak lulus sekolah. 

TAPIIIII .......

Jangan samakan Youtuber dengan Bob Sadino atau Ibu Susi. Karna kedua tokoh ini, Walaupun tidak tamat sekolah tapi  mereka mempunyai wawasan, pengetahuan  dan kepintaran yang tidak kalah dengan BJ Habibie.

Youtuber hanyalah orang yang beruntung saat ini. Tapi mereka bukanlah Ibu Susi dan Bob Sadino. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun