Mohon tunggu...
Saskia Gustiannisa
Saskia Gustiannisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa sosiologi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Interaksionisme Simbolik dalam Pandangan George Herbert Mead

10 Oktober 2022   09:20 Diperbarui: 10 Oktober 2022   09:30 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

George Herbert Mead merupakan salah satu sosiolog yang lahir di South Hatley Massachussets pada tanggal 27 Februari 1863. Mead meneruskan kuliah di Universitas Harvard dan Universitas Leipzig pada tahun 1887 setelah mendapatkan gelar sarjana muda pada tahun 1883 di Orbelin College. Setelah itu Mead menjadi dosen di Universitas Michigan pada tahun 1891 dan pindah ke Universitas Chicago tahun 1894 atas undangan John Dewey. Mead meninggal pada tahun 1931 akibat gagal jantung yang dideritanya.

Salah satu teori dari mead adalah interaksionisme simbolik. Teori ini didasarkan pada ide-ide tentang individu dan interaksinya dengan masyarakat. Teori ini membedakan analisis sosiologi mikro (individu dan individu) dengan sosiologi makro (kelompok dan kelompok). Manusia dibekali kemampuan untuk berpikir yang dibentuk oleh interkasi sosial. 

Didalam interaksi sosial inilah manusia akan mempelajari simbol dan makna untuk mengasah kemampuan berpikir mereka. Manusia menjadi makhluk pembuat atau produsen simbol yang dikenal dengan istilah "animal symbolicum". Kehidupan sosial masyarakat merupakan interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Bagaimana orang menggunakan simbol untuk mewakili apa yang mereka maksud untuk berkomunikasi satu sama lain.

Akar utama dari teori ini adalah filsafat pragmatism dan behaviorisme psikologis:

  •  Filsafat Pragmatisme bersumsi bahwa realitas dicitptakan secara aktif dengan tindakan dalam dunia nyata. Manusia mendefinisikan objek sosial/fisik menurut utilitasnya.
  • Behaviorisme Psikologis berasumsi bahwa perilaku manusia itu tidak sama dengan hewan. Tindakan manusia didasarkan pada proses mental dan manusia merupakan aktor   kreatif.

Pemikiran Mead dipaparkan dalam karyanya yang berjudul Mind, Self, and Society yang merupakan kumpulan bahan pembelajaran kuliahnya di kelas. Mind diartikan sebagai sebuah pemberian respon terhadap objek agar suatu masalah dapat terselesaikan. Hal ini yang menjadi pembeda antara manusia dengan hewan, dimana manusia memiliki akal pikiran sedangkan hewan tidak. Self adalah proses menerima pandangan diri kita terhadap orang lain. Konsep self terbagi menjadi dua, yaitu :

  • I sebagai subjek 

Konsep ini menjadi sumber utama dala proses sosial yang bersifat kreatif. Merupakan tanggapan langsung individu terhadap orang lain atau situasi

  • Me sebagai objek. 

Konsep ini bukan sumber utama dalam proses sosial dan bersifat kontrol sosial. Merupakan tanggapan tidak langsung individu terhadap orang lain.

Dalam pembahasan ini, ada tiga tahapan pembentukan Self, yaitu:

  • Play Stage, yang merupakan tahap seorang individu belajar menjadi subjek dan objek untuk membangun dirinya melalui proses merespon.
  • Game Stage, yang merupakan tahap individu mulai melakukan peran dan menemukan apa yang akan dilakukannya dengan melihat peran yang dilakukan oleh orang lain.
  • Generalized Other, di tahap ini anak sudah terbentuk dasar kepribadian dirinya atau sikapnya.  

Sedangkan Society merupakan individu yang terlibat dalam masyarakat yang mendahului pikiran dan diri. Masyarakat memiliki peran penting dalam membentuk pikiran dan diri dan masyarakat merepresentasikan rangkaian respon yang diambil alih oleh individu dalam bentuk me.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun