4. Pemantauan Kepatuhan:
ACL memungkinkan auditor untuk memantau tingkat kepatuhan terhadap kebijakan internal dan peraturan eksternal dengan lebih efektif. Auditor dapat menggunakan skrip ACL untuk mengidentifikasi ketidaksesuaian atau pelanggaran yang memerlukan perhatian khusus.
5. Analisis Kinerja dan Kualitas Data:
Dengan ACL, auditor dapat melakukan analisis terhadap kinerja operasional dan kualitas data. Ini termasuk pemeriksaan terhadap kecukupan kontrol internal, kecepatan proses bisnis, dan akurasi data. Hasil analisis ini dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas informasi.
6. Pelaporan dan Visualisasi Data:
ACL memungkinkan auditor untuk membuat laporan secara otomatis berdasarkan hasil pemeriksaan dan analisis data. Auditor dapat menggunakan fitur visualisasi dalam ACL untuk membuat grafik atau diagram yang membantu memahami pola data dengan lebih baik. Hal ini memudahkan penyajian temuan audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
7. Monitoring Proaktif:
ACL dapat digunakan untuk pemantauan proaktif, di mana auditor dapat membuat skrip yang secara teratur mengeksekusi pemeriksaan data tertentu untuk mengidentifikasi potensi masalah atau risiko yang muncul secara cepat. Ini memungkinkan organisasi untuk mengambil tindakan preventif atau korektif lebih awal.
3. Langkah-langkah Implementasi Audit Berbantuan Computer dengan ACL:
- Penentuan Tujuan dan Lingkup Audit:
Sebelum memulai audit, auditor perlu menentukan tujuan dan lingkup audit. Apakah fokusnya pada deteksi kecurangan, kepatuhan terhadap kebijakan, atau evaluasi efektivitas kontrol internal.
- Identifikasi Data yang Diperlukan:
Auditor harus mengidentifikasi dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Data ini dapat mencakup transaksi keuangan, data operasional, atau informasi lain yang relevan.
- Pemrosesan Data dengan ACL: