Liu Xiaoming, sebagai Wakil Menteri Transportasi Tiongkok menyatakan "Semua perusahaan transportasi online, baik domestik maupun asing, harus beroperasi sesuai dengan hukum dan regulasi Tiongkok. Tidak ada pengecualian dalam hal ini."
Kegagalan Uber di Tiongkok merupakan kasus yang menarik tentang bagaimana One China Policy dan kebijakan proteksionisme Tiongkok yang mempengaruhi operasi perusahaan asing. Ketika Uber memasuki pasar Tiongkoko pada tahun 2014, Uber menghadapi regulasi yang sangat ketat. Pemerintah Tiongkok dengan menggunakan prinsip One China Policy, menuntuk Uber untuk beroperasi sebagai entitas terpisar di Tiongkok daratan dan harus mematuhi peraturan lokal yang sangat ketat. Yang berakibatkan Uber menjadi kebingungan.Â
Sedangkan, persaingan dengan Didi Chuxing, yang merupakan perusahaan ride-hailing lokal Tiongkok, menjadi semakin sulit karena dukungan pemerintah yang kuat terhadap perusahaan domestik.
Sumber refrensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H