Mohon tunggu...
SASKIA AMANDA
SASKIA AMANDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi kesehatan masyarakat

Universitas Muhammadiyah Aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Begini Tanggapan Terbaru Pemerintah Korea dan Indonesia Perihal Virus Corona: Dalam Tahap Awal Transisi ke Sistem Manajemen Penyakit Endemik

4 April 2022   20:51 Diperbarui: 13 April 2022   21:11 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepala divisi karantina dimarkas pusat penanggulangan kecelakaan, sedang melakukan pengarahan rutin tentang  karntina virus omicron. Pemerintah korea melihat situasi karantina saat ini sebagai langkah awal untuk mengubah mutasi omicron dari infeksi virus corona jenis baru, menjadi sistem manajemen penyakit endemik. beliau juga mengatakan bahwa rencana perbaikan tahap saat ini disiapkan selama periode dari delta dan oleh karena itu rencana tersebut harus diubah dan melakukan masa karantina.


Karantina yang merupakan upaya memisahkan seseorang yang terpapar COVID-19 (baik dari riwayat kontak atau riwayat bepergian ke wilayah yang telah terjadi transmisi komunitas) meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi yang bertujuan untuk mengurangi risiko penularan. Karantina dilakukan meskipun belum menunjukkan gejala apapun atau sedang dalam masa inkubasi.

Seseorang dinyatakan selesai karantina apabila exit test pada hari kelima memberikan hasil negatif. Jika exit test positif, maka orang tersebut dinyatakan sebagai kasus terkonfirmasi COVID-19 dan harus menjalani isolasi. Jika exit test tidak dilakukan maka karantina harus dilakukan selama 14 hari.

Sebagai kepala divisi park hyang mengatakan bahwa pada pengarahan rutin dari markas temapt penanggulangan bencana dan keselamatan pusat yang diadakan dikomplek pemerintah di sejong pada tanggal 22, "dikarenakan saat ini adalah tahap awal peralihan ke sistem manajemen endemik sambilan tetap memeriksa risiko naiknya omicron".

Mulai tanggal 21 pemerintah korea terus memberikan sinyal bahwa jika puncak epidemi omicron berlalu, kita bisa melanjutkan hidup dengan normal seperti dulu. Direktur park berkata " kami melihat berbagai situasi dan indikator mengenai sistem pemulihan, dan kami akan mengamati karakteristik omicron dan membuat penilaian keseluruhan seperti tempat tidur, kapasitas sistem medis, dan kemampuan pusat kesehatan untuk menanggapi tindakan karantina".

Direktur sohn juga mengatakan bahwa jika memperpendek masa karatina maka akan mempersempit jangkauan kontak, dan mengatur ulang bebagai sistem karantina dengan cara yang memungkinkan kehidupan sehari-hari juga merupakan langkah yang diambil dengan tujuan yang sama dan kami juga berencana untuk meningkatkannya sehingga memainkan peran dalam kehidupan sehari-hari. 

 

Walaupun dalam masa awal peralihan masyarakat masih tetap wajib mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, untuk meminimalisir penyebaran virus dengan sesama warga, meski ada beberapa tempat yang sudah memberikan izin atau tidak memakai masker saat berkumpul tapi itu semua sudah dilakukan pemeriksaan dengan ketat.

Seperti beberapa bulan yang lalu salah satu boyband Korea ternama NCT 127 dalam naungan SM entertainment sukses melakukan konser secara offline (langsung) untuk pertama kali dalam kondisi pandemi covid, semua para penonton melakukan protokol kesehatan sesuai aturan. Seperti menunjukan surat vaksin, dan tes PCR negatif untuk bisa memasuki area konser.

Para penonton juga duduk dengan menjaga jarak satu sama lain, dan para staf disana juga mengamati interaksi satu sama lain agar tidak terjadi penyebaran virus. Meskipun area konser tersebut bisa menampung 30.000 orang tetapi konser NCT 127 kali ini hanya menerima 4.000 penonton saja karena sedang dalam masa pandemi.

Sebaliknya Pemerintah indonesia juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir atau panik dengan invasi Omicron COVID-19 indonesia. Untuk mencegah Covid-19 di Omicron, orang harus mengurangi perjalanan ke luar negeri. Pemerintah juga dapat meningkatkan pengujian WGS, memperkuat reagen PCR SGTF, dan memberikan penanda atau tanda-tanda awal bahwa Anda kemungkinan besar akan menjadi varian omicron jika hasilnya positif. Pada saat yang sama, pemerintah berencana untuk meluncurkan program vaksinasi. Persediaan vaksin "Covid-19" harus sekitar 50 juta dosis, yang akan cukup dalam lima hingga enam minggu ke depan. "Namun, saat ini dana vaksin 110 juta kali lebih mahal untuk kesejahteraan”. Pada saat yang sama, pemerintah berencana meluncurkan program imunisasi Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia terus mengambil tindakan terhadap kasus-kasus yang dikendalikan saat ini yang tidak melintasi perbatasan di depan Omicron.

Harapan yang telah dibuat Indonesia sebagai strategi pencegahan berlapis untuk menerapkan kebijakan perjalanan internasionalnya. Kebijakan ini dirancang dengan melibatkan berbagai pakar dan kementerian/lembaga terkait serta mengutamakan keselamatan seluruh masyarakat. Dalam hal karantina, kebijakan pemeriksaan masuk dan keluar juga diterapkan, yaitu pemeriksaan kedatangan dan pasca-karantina.

Rincian kebijakan termasuk pembatasan sementara pada wisatawan internasional di negara atau wilayah tempat kasus "Omicron" dipindahkan. pemerintah melarang masuknya orang dari luar negara atau wilayah dengan riwayat bisnis atau perjalanan lokal.

Namun, masih tersedia untuk warga negara Indonesia yang telah memberlakukan standar diperbolehkan masuk ke tanah air dengan syarat, harus dilakukan PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan, pemeriksaan masuk adalah tes PCR kedua pada hari pertama kedatangan, pemeriksaan di tempat, yang merupakan tes PCR berulang kedua pada hari ke-13 karantina, dan harus menjalani karantina penuh dalam waktu 14 hari.

Wisatawan internasional dari negara lain harus mengaktifkan tes PCR 3X 24 jam sebelum kedatangan, tetapi melakukan tes PCR pada hari kedatangan dan mengisolasi mereka selama 10 hari dengan tes PCR pada hari kedua dan ke-9. Ke depan,pemerintah berencana untuk sesekali meninjau daftar negara terbatas sesuai dengan dinamika kasus di Indonesia dan di seluruh dunia. "Kebijakan karantina adalah kunci untuk mencegah impor kasus dan harus diikuti dengan disiplin penuh di semua lapisan masyarakat," kata Wiku dalam keterangan tertulis.

sebelum dianggap oleh WHO sebagai varian yang membahayakan. Dan mengenai apakah covid-19 bisa dianggap sebagai endemic, menurut Budi masih terlalu dini untuk mengatakannya.“Terlalu dini untuk bisa ambil kesimpulan ke sana. Data-datanya kita belum lihat, tapi sejarah membuktikan bahwa semua pandemi itu selalu jadi terkontrol. Umat manusia itu sudah menghadapi pandemi 5 kali atau bahkan lebih. Selalu akhirnya bisa terkontrol,” tutur Budi. Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia terus mengambil tindakan terhadap kasus-kasus yang dikendalikan saat ini yang tidak melintasi perbatasan di depan Omicron.

Ia juga menjelaskan bahwa menjelang OMICRON, Indonesia tidak melintasi perbatasan dan terus menekan kasus-kasus yang saat ini terkendali.

Indonesia juga mempunya strategis untuk masalah karantina dalam melawan virus omicron, dalam wawancara Menteri Kesehatan Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah menyiapkan empat strategi untuk menghadapi varian Omicron.

“Departemen Kesehatan secara konsisten menerapkan empat strategi untuk memerangi pandemi COVID-19, termasuk Omicron.  "

1. Protokol kesehatan atau 3M, 

2. Surveilans atau 3T atau karantina, 

3. Vaksinasi 

4. Pengobatan atau penyembuhan.   

Menkes juga menekankan kepada masyarakat akan pentingnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (penggunaan masker, cuci tangan, dan social distancing) untuk menahan penyebaran virus COVID-19. 


Pemerintah juga sudah menyiapka beberapa tempat karantina terpusat yang sudah disiapkan antara lain di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Berdasarkan pola kedatangan tahun lalu, kami juga menghitung berapa orang yang akan datang.  Padahal karantina sekarang 10 hari, jadi ada sedikit kemacetan kemarin, tapi bedanya sekarang sedang diatur.” 

Selain memperketat protokol kesehatan dan memperkuat karantina, pemerintah meningkatkan pengawasan atau deteksi dengan memperbanyak jumlah alat tes PCR yang dapat mengidentifikasi mutasi omicron. 









HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun