Mohon tunggu...
SASI MILIARTI
SASI MILIARTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA

NIM : 41821110005 Fakultas : Ilmu Komputer Prodi : Sistem Informasi Kampus : Meruya Dosen Pengampu : Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integritas Sarjana dan Optimalisasi Perkembangan Moral Menurut Kohlberg's

20 Oktober 2024   01:09 Diperbarui: 20 Oktober 2024   01:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Sasi Miliarti
Dokumen Sasi Miliarti

Integritas sarjana mengacu pada komitmen mahasiswa atau sarjana untuk bertindak dengan jujur, etis, dan bertanggung jawab dalam segala aktivitas akademik dan sosial mereka. Hal ini mencakup kejujuran dalam tugas akademik seperti mengerjakan ujian, membuat laporan, atau menulis makalah, serta keterbukaan dan keadilan dalam penelitian. Selain itu, integritas juga mencakup tanggung jawab sosial di mana sarjana bertindak dengan kesadaran bahwa ilmu pengetahuan yang mereka peroleh dan hasilkan memiliki dampak pada masyarakat luas.

Secara umum, integritas dapat diartikan sebagai kesatuan antara apa yang dikatakan, dipikirkan, dan dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks pendidikan tinggi, integritas menjadi tolok ukur bagi sarjana dalam menjalani proses akademik-nya. Mereka diharapkan untuk jujur dalam mencatat data penelitian, tidak terlibat dalam plagiarisme, dan selalu menghormati aturan yang berlaku.

Terdapat beberapa elemen penting dari integritas sarjana, antara lain:

1. Kejujuran Akademik: Sarjana harus memastikan bahwa setiap karya yang mereka hasilkan merupakan hasil dari usaha sendiri dan tidak meniru atau menjiplak karya orang lain.

2. Tanggung Jawab Sosial: Sebagai calon intelektual dan pemimpin masa depan, sarjana harus menyadari bahwa tindakan mereka dalam menggunakan ilmu pengetahuan memiliki dampak pada masyarakat.

3. Transparansi dan Akuntabilitas: Sarjana harus bersedia mempertanggungjawabkan semua keputusan akademik yang mereka ambil, baik dalam penelitian maupun dalam tugas lainnya.

4. Ketaatan Terhadap Etika Profesi: Ketika seorang sarjana memasuki dunia profesional, mereka diharapkan mematuhi kode etik yang berlaku dalam bidang studi atau pekerjaan mereka.

Dalam kehidupan akademik, integritas sering diuji. Contoh umum pelanggaran integritas adalah plagiarisme, yaitu tindakan mengambil ide atau karya orang lain tanpa memberikan kredit yang semestinya. Selain itu, manipulasi data dalam penelitian adalah pelanggaran serius yang tidak hanya merusak reputasi pribadi tetapi juga dapat berdampak negatif pada masyarakat luas yang mengandalkan hasil penelitian tersebut.

Kejujuran Akademik: Plagiarisme, Mencontek, dan Memalsukan Data

Kejujuran akademik adalah prinsip fundamental yang mengedepankan etika dalam lingkungan pendidikan, dan pelanggaran terhadapnya dapat mencakup tindakan seperti plagiarisme, mencontek, dan memalsukan data.

  • Plagiarisme terjadi ketika seseorang menggunakan karya, ide, atau tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan yang tepat, sehingga mengakui sebagai karya sendiri. Ini bisa mencakup menyalin teks secara langsung, menggunakan ide tanpa atribusi, atau bahkan mengubah sedikit kata-kata dari sumber tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiarisme merusak integritas akademik dan dapat mengakibatkan sanksi serius, termasuk kehilangan kredibilitas, nilai, atau bahkan pemecatan dari institusi pendidikan.
  • Mencontek: Mencontek adalah tindakan mengambil jawaban atau informasi dari sumber lain (baik dari teman sekelas atau materi yang tidak diizinkan) selama ujian atau tugas. Ini mencakup penggunaan catatan yang tidak diperbolehkan, melihat pekerjaan orang lain, atau menggunakan perangkat elektronik untuk mencari jawaban secara tidak sah. Mencontek tidak hanya mencerminkan ketidakjujuran, tetapi juga menghalangi pembelajaran dan pengembangan keterampilan yang seharusnya diperoleh melalui proses pendidikan.
  • Memalsukan Data: Memalsukan data merujuk pada tindakan membuat, mengubah, atau menyajikan data secara tidak jujur dalam penelitian atau tugas akademik. Ini dapat mencakup mengarang hasil eksperimen, mengubah angka statistik untuk mendukung argumen, atau menyajikan informasi yang tidak akurat dengan tujuan menipu. Memalsukan data sangat merugikan, karena tidak hanya merusak integritas penelitian tetapi juga dapat berdampak buruk pada masyarakat, terutama jika hasil penelitian tersebut digunakan untuk membuat keputusan penting.

Secara keseluruhan, tindakan-tindakan ini mengancam nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam pendidikan, dan penting bagi institusi akademik untuk mengedukasi mahasiswa mengenai konsekuensi dari perilaku tersebut serta pentingnya kejujuran dalam membangun reputasi akademik dan profesional yang baik.

Apa Pentingnya Integritas Bagi Sarjana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun