Mohon tunggu...
Sasih Wahabibii
Sasih Wahabibii Mohon Tunggu... Administrasi - Administrative staff

Semoga dari yang sedikit dapat menghantarkan mu sampai ke langit, jangan jadikan hati sempit karena itu adalah penyakit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nur yang Kurindu

17 Maret 2024   12:36 Diperbarui: 17 Maret 2024   12:40 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelapnya hati tak mampu kuterangi
Jiwa sepi tiada penghuni
Hati ini terasa mati
Sejak peristiwa yang merobek diri

Kucoba mengikhlaskan
Suatu jalan yang dituliskan
Kuberpasrah pada Tuhan
Berharap ada perubahan

Nur datang membawa motivasi
Semangat pun bangkit kembali
Nur datang membawa do'a
Bahagiapun tergambar di jiwa

Nur..
Cahayamu selalu kurindukan
Gelapku ingin kuhilangkan
Engkau hadir membawa harapan

Nur..
Temanilah aku
Dalam sunyiku
Dalam perjalananku

Rinduku padamu Nur
Bagai bunga mati yang merindukan kehidupan
Bagai rasa haus yang merindukan minuman
Bagai musim kemarau yang merindukan hujan

Nur,,
Rinduku padamu
Bagai rindunya jiwa yang meninggalkan jasadnya
Bagai fatamorgana yang tiada nyatanya

Semoga dalam alunan do'a
kita bisa berbagi rindu
Rinduku padamu
Selamanya akan menjadi rindu

Tangerang Selatan, 17 Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun