Efek border dari sistem tanam legowo dapat menyediakan ruang yang cukup bagi pertumbuhan tanaman padi hitam (Oryza sativa L.) sehingga kebutuhan unsur hara makro seperti C, H, dan O tercukupi untuk mendukung pada proses pengisian bulir padi(Purnama et al., 2023).
Selain itu, peningkatan produksi melalui sistem ini juga meningkatkan ketersediaan pasokan padi di Indonesia, sehingga memungkinkan negara ini untuk menjadi pemasok padi yang lebih besar di pasar global. Tak hanya itu, tingginya permintaan beras di dunia, terutama di negara-negara Asia yang mengalami pertumbuhan populasi, juga menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi ini dan memperluas pasar ekspor padi.
M. Syakir Kabadan Litbangtan Kementan mengatakan "Untuk mencapai produksi nasional maka salah satu jalur yang efektif kita tempuh adalah melalui peningkatan produktifitas, maka disitu perannya suatu inovasi, oleh karena itu kementan melalui Badan Litbangtan tidak pernah berhenti dan terus menyuguhkan sebuah inovasi teknologi. Sekarang ini di Indramayu kita lihat biasanya cara tanam padi dengan teknologi jajar legowo bisa mencapai 7 ton/ha dan rata nasional 5,28 ton/ha. Tetapi dengan teknologi jajar legowo super ini bisa mencapai 14,7 ton/ha GKP (gabah kering panen). Ini suatu lompatan yang bagus, manakala kita menerapkan teknologi secara utuh maka mampu mengalami peningkatan produktifitas 60%-90% sekaligus inovasi ini tidak berkolasi dengan peningkatan biaya tetapi justru menurunkan biaya 2%-3% dari aspek lingkungan."
Dengan memadukan inovasi teknologi modern dan sistem tanam padi Jajar Legowo maka besar kemungkinan negara kita akan menghasilkan produktivitas padi yang tinggi dan berkualitas mutu terjamin. Bukan hanya itu sistem tanam padi Jajar Legowo yang merupakan sistem tanam lokal akan menjadi go internasional dan jika hasil panen berlimpah maka Indonesia akan berpeluang menjadi negara eksportir beras/padi terbesar di dunia serta dapat memenuhi kebutuhan konsumsi beras dalam negeri hanya dengan mengembangkan sistem tanam lokal kita.
Meskipun sistem jajar legowo memiliki potensi yang besar, penerapannya masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya yakni adalah perubahan perilaku petani, di mana dalam penerapan sistem ini dibutuhkan waktu dan upaya untuk mengubah kebiasaan mereka dalam bercocok tanam. Selain itu, keterbatasan infrastruktur seperti ketersediaan irigasi yang memadai dan akses ke pasar juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi penerapan sistem ini. Indonesia juga harus bersaing dengan negara penghasil padi lainnya di pasar global seperti negara Thailand, Tiongkok, dan India yang semakin meningkatkan kompleksitas tantangan tersebut.
Namun, di balik tantangan-tantangan tersebut, terdapat peluang yang sangat besar untuk pengembangan sistem jajar legowo. Salah satu peluang tersebut adalah meningkatnya permintaan global terhadap produk organik, yang membuka jalan bagi pengembangan pasar organik. Selain itu, kerjasama internasional memberikan peluang bagi Indonesia untuk menjalin hubungan dengan negara lain dalam rangka pengembangan sistem ini. Di samping itu, penerapan teknologi pertanian modern juga dapat berperan penting dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem jajar legowo, sehingga memungkinkan Indonesia untuk bersaing secara global di sektor pertanian.
Kesimpulannya, teknologi tanam padi dengan sistem si Jarwo atau Jajar Legowo merupakan metode inovatif yang dapat meningkatkan produktivitas padi melalui pengaturan jarak tanam yang lebih efisien. Teknik ini tidak hanya memaksimalkan penyerapan sinar matahari dan sirkulasi udara, tetapi juga mempermudah aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Jika hasil panen dan teknik ini dikembangkan lebih lanjut bukan tidak mungkin bagi negara kita akan dapat bersaing di pasar mancanegara. Dengan demikian, Jajar Legowo menjadi pilihan yang efektif untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan hasil panen secara berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H