Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bersama SRC, Toko Kelontong pun Naik Kelas dan Siap Bersaing

17 Desember 2019   12:28 Diperbarui: 17 Desember 2019   13:04 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Iswanto pemilik toko SRC Rukun (dok. pri)

Apa gambaran toko kelontong yang selama ini tertanam di benak Anda? Kalau di kepala saya sih yang tergambar toko rumahan dengan kondisi barang dagangan yang kurang tertata rapi, ada cantelan di sana-sini (chiki, shampo, kopi, dll), ruangannya agak remang-remang, dan kadang sedikit kumuh.

Kondisi yang kurang menarik tersebut pada akhirnya akan membuat para pelanggan pergi dan belanja ke toko yang lebih modern dan nyaman. Hayo ngaku, pasti di sini banyak kawan-kawan yang memilih belanja di minimarket dibanding dengan toko kelontong kan?

Melihat fenomena toko kelontong yang kurang bisa bersaing dan keberadaannya mulai terkikis oleh jaringan minimarket, PT HMS pun berinisiatif untuk mengadakan program kemitraan bernama SRC (Sampoerna Retail Community)

Kenalan Lebih Jauh dengan SRC, yuk!
Selama ini saya itu tidak tahu apa itu SRC. Saya hanya sering mendengar namanya saja. Makanya saat diajak Kompasiana untuk jelajah toko SRC di Jogja saya jelas semangat dong. Perjalanan sehari ini pasti akan menjawab segala rasa penasaran saya.

Mengutip dari situs SRC.id, di sana disebutkan bahwa SRC merupakan toko kelontong masa kini yang tergabung dalam program kemitraan SRC. Tujuan diadakannya program ini adalah untuk meningkatkan daya saing para pemilik toko melalui pendampingan usaha yang berkelanjutan.

infografis SRC (sumber src.id)
infografis SRC (sumber src.id)
Spirit yang dibawa oleh SRC adalah semangat perubahan. Saat ini dunia sudah bergerak semakin maju dan serba digital, siapa yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lama-lama akan tergilas dan menghilang. Seperti halnya toko kelontong, jika sistem pengelolaannya masih stagnan seperti dulu, pasti ia akan tergerus dan kalah saing dengan ritel-ritel modern.

Tujuan utama dari program SRC adalah mengajak toko-toko kelontong untuk mau berubah dan berbenah menuju arah yang lebih baik, sehingga nantinya akan menjadi toko kelontong masa kini yang tetap diminati pembeli.

Toko-toko kelontong yang bergabung dengan program kemitraan SRC akan mendapatkan banyak keuntungan salah satunya adalah program pendampingan. Jadi pihak SRC akan memberikan banyak masukan dan ilmu tentang bagaimana cara mengelola toko, menghubungkan dengan pihak supplier, serta memberikan berbagai reward.

SRC, toko kelontong masa kini (dok pri)
SRC, toko kelontong masa kini (dok pri)
SRC juga memiliki komunitas paguyuban yang disesuaikan dengan karakter daerah masing-masing. Nama paguyuban peritel SRC di Jogja adalah Joismart. Di paguyuban ini para pemilik toko akan saling bertemu, berbagi ilmu, serta membahas strategi-strategi terbaru yang bisa dilakukan guna meningkatkan kunjungan pembeli ke toko.

Lantas apa syarat untuk menjadi mitra SRC dan berapa biaya yang diperlukan untuk mendaftar?

Untuk tergabung dalam kemitraan SRC, peritel tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran. Syarat utamanya adalah memiliki toko sendiri. Setelah itu, pemilik mau mengikuti beberapa aturan yang ditetapkan oleh manajemen SRC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun