Mohon tunggu...
Elisabeth Murni
Elisabeth Murni Mohon Tunggu... Editor - dream - journey - discover

Ngeblog di RanselHitam.Com, berkolaborasi di Maioloo.Com, masak-masak di kitabrasa, jualan wedang rempah budhe sumar. Menerima jasa edit dan tulis ini itu.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makan Mie dan Mangkoknya di Miago Pangsit Juwita

16 Maret 2017   15:38 Diperbarui: 16 Maret 2017   15:53 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dipilih-dipilih (dok; pri)

Apa yang paling diingat saat membincang wisata kuliner di Yogyakarta? Rata-rata pasti menunjuk pada makanan yang manis-manis semacam gudeg kan? Jikalau ada kuliner yang pedas biasanya akan tertuju pada Oseng-oseng Mercon dan Entok Slenget.

Bagi penggemar makanan pedas, kini muncul lagi inovasi kuliner yang memanjakan lidah Anda. Namanya Miago Pangsit Juwita. Miago sendiri merupakan singkatan dari mie ayam goreng. Jikalau biasanya mie ayam disajikan dengan kuah, maka kuliner satu ini dihidangkan tanpa kuah dan dilengkapi aneka toping.

Kalau kalian pikir mia ayam goreng ini menu yang biasa maka baca dulu ulasan saya hingga selesai.

Jika biasanya mie ayam disajikan dalam mangkok putih-bergambar-ayam-jago-merah, maka Miago Pangsit Juwita ini disajikan dalam mangkok pangsit. Iya, mangkok yang terbuat dari pangsit yang kriuk kriuk endeus itu. Serunya lagi kita bisa pilih warna mangkoknya. Ada miago pangsit strawberry yang warna mangkoknya merah muda unyu. Ada miago pangsit bayam yang warnanya hijau pucat tapi lucu. Ada juga miago ayam coklat yang warnanya coklat. Dan tentu saja pangsit original yang macam pangsit di abang-abang tukang bakso itu.

Seperti yang saya bilang di awal kalau Miago Pangsit Juwita ini salah satu alternatif pecinta kuliner pedas. Di kedai ini, miago-nya memiliki kepedasan yang bertingkat, level 1 hingga 13. Kemarin saya nyobain level 4 dan saya megap-megap. Salut deh sama mas-mas penyuka tantangan yang tak usah disebut namanya pokoknya termasuk anggota geng ceria Kompasianer Jogjayang berani nyobain miago level 13. Bayangin pedesnya level 13 perut saya sudah melilit. Heran deh ini warung, di saat harga cabe melambung tinggi rasa pedesnya tetep nampol dilidah. Boleh minta cabenya buat dibawa pulang enggak? #eh

Saran saya sih ya, kalau kalian enggak suka pedes tapi tetep pengen icip-icip Miago Pangsit Juwita mending pesen level 1 aja. Suer, daripada nanti kepedesan dan enggak bisa menikmati miago-nya dengan maksimal.

Siomay Pelangi yang Unyu (pic: Mb Riana Dewi)
Siomay Pelangi yang Unyu (pic: Mb Riana Dewi)
Dipilih-dipilih (dok; pri)
Dipilih-dipilih (dok; pri)
Kemarin hari saya pesen Miago Pangsit Bakso Ceker atau apalah itu namanya, agak-agak lupa. Kaget juga saat pesanan datang, porsinya gede euy. Beneran bikin kenyang. Seperti namanya, miago saya dilengkapi toping ceker dan bakso. Terus pas diaduk-aduk di dalamnya ada cacahan daging ayam yang cukup tebal. Mienya berukuran agak besar dan kenyal-kenyal enak. Bumbunya pun meresap banget. Pokoknya enak deh. Sayangnya cuma satu, saya salah pilih level jadinya kepedesen.

Saya juga sempat icip-icip juga pesenan temen saya, Miago Strawberry atau apalah itu namanya (duh beneran payah deh soal ingat mengingat mantan nama ini). Punya temen saya ini tekstur mienya beda, sedikit lebih tipis dan warnanya kemerah-merahan. Bumbunya jangan ditanya, sukses melumuri tiap helai mie dengan sempurna. Tumbukan kasar kemirinya kerasa banget di lidah, saat kegigit krenyes krenyes crunchy.

Nah kalau kalian enggak suka pedes tapi tetep pengen makan di Kedai Miago Pangsit Juwita, kalian enggak perlu khawatir. Tempat ini juga menyediakan menu-menu lain yang nggak kalah enaknya. Ada nasi goreng pangsit, migochise, mie nyemek, burger, dan siomay ayam udang.

Siomaynya lucu banget, jadi kulitnya warna-warni macam pelangi. Ada merah muda, coklat, dan hijau, genit lah pokoknya. Ukurannya pun enggak pelit alias cukup besar. Cacahan udang dan ayamnya terasa banget. Kalau burgernya cocok buat vegetarian karena enggak pake daging. Terus pake apa? Ada deeeeh, makanya jajan sendiri ke Miago Pangsit Juwita (ini review macam apa cobak ahahahaha).

Berhubung kemarin saya datang sama baby ngip ngop dan dia belum bisa makan pedes, maka saya pesenin dia ayam upin ipin. Menu apakah itu? Ya cuma paha goreng kayak punya duo gundul itu sih hehe. Ada juga chicken teriyaki, tapi saya enggak pesen itu. Jadi kalian yang mau makan disini sambil bawa bocah enggak usah khawatir, anak-anak tetep bisa makan kok karena ada menu yang sesuai untuk mereka. Pesen pangsitnya aja juga boleh kok, biar digado sama bocah, kriuk kriuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun