Mohon tunggu...
Sofian Munawar
Sofian Munawar Mohon Tunggu... Editor - PENDIRI Ruang Baca Komunitas

"Membaca, Menulis, Membagi" Salam Literasi !

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

MAU MUDIK ASYIK ? AYO KENALI CIPALI …

9 Juli 2015   06:26 Diperbarui: 9 Juli 2015   22:15 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Titik awal masuk ke tol Cipali/sasgart"][/caption]

 

Sebagus apapun kualitas jalan tol dengan dukungan fasilitas selengkap apapun tetap akan menyimpan bahaya manakala manusianya tidak disiplin dan bijaksana dalam berkendara. Hanya pengendara santun dan bijak yang bisa mudik-asyik melintasi tol Cipali dengan hati berseri.

 

 ...

 

Tidak seperti hari libur biasanya, Sabtu pagi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tampak ramai dan meriah. Ternyata hari itu, Sabtu, 4 Juli 2015 kantor di bilangan Jalan Pattimura, Jakarta Selatan ini diserbu para aktivis Kompasina (Kompasianer). PUPR bersama Kompasiana menggelar agenda bertajuk “Eksplorasi Tol Cipali”. Kompasianer diajak untuk mengeksplorasi dan merasakan langsung jalan tol teranyar Cikopo-Palimanan (Cipali) yang belum lama diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

 

[caption caption="Kompasianer berkemas di halaman lobby KemenPUPR untuk "Eksplorasi Tol Cipali" /sasgart"]

[/caption]

 

Kepala Bidang Dokumentasi dan Publikasi Kementerian PUPR yang juga Pemimpin Redaksi Majalah KIPRAH, Lisniari Munthe memberi pengarahan awal kepada para peserta mengenai pentingnya sosialisasi keberadaan tol Cipali kepada masyarakat, terutama calon pemudik menjelang datangnya lebaran tahun ini. Data Kementerian PUPR menyebutkan bahwa prediksi penumpang angkutan umum jalan raya selama arus mudik dalam lima tahun terakhir memang mengalami sedikit penurunan, yakni dari 5,9 juta pada 2012, turun menjadi 5,5 juta pada 2013, menurun lagi menjadi 5,2 juta pada 2014 dan diperkirakan akan turun lagi menjadi 4,9 juta pada 2015. Namun demikian, harus disadari bahwa dari tahun ke tahun, persoalan arus mudik ini selalu menjadi masalah klasik. Karena itu, keberadaan tol Cipali ini diharapkan dapat memecah kebuntuan persoalan ini, terutama di jalur lintas utara Jawa yang sering menjadi jalur favorit bagi pemudik.

 

Usai menyimak sambutan dari Kementerian PUPR dan penjelasan dari panitia, para Kompasianer tampak sudah tak sabar untuk segera menjelajahi tol Cipali yang disebut-sebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia. Para peserta sudah siap berkemas dengan amunisinya masing-masing. Demikian juga para ponggawa Kompasiana yang dipandu langsung Kang Pepih Nugraha beserta segenap Tim Admin Kompasiana tampak siap siaga. Dua bis wisata telah disiapkan untuk perjalanan ini. Panitia bahkan telah menyiapkan “voorijder”, mobil polisi berplat nomor 1211-VIII yang mengawal perjalanan kami. “Seumur-umur baru kali ini aku merasakan dikawal polisi,” ucap Topik Irawan, teman Kompasianer yang duduk di barisan paling depan.

 

[caption caption="Bis rombongan kompasianer siap menuju tol Cipali/sasgart "]

[/caption]

 

Banyak hal mungkin dapat dibagi dan diceritakan sebagai oleh-oleh perjalanan “Eksplorasi Tol Cipali”, meski bisa jadi banyak hal juga yang luput dari rekaman saya dan para Kompasianer lainnya. Karena itu, saya lebih prefer menuliskan cerita ini dengan sistematika yang disampaikan CEO Kompasiana, Kang Pepih Nugraha dengan berpangkal pada lima hal esensial, yaitu: aspek faktual, praktikal, fungsional, emosional dan spiritual. Kelima hal inilah yang akan dideskripsikan dalam tulisan berikut.

 

[caption caption="CEO Kompasiana, Pepih Nugraha bersama Velix V. Wanggai, Kabiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/sasgart"]

[/caption]

 

 

Gambaran Faktual Cipali

Saya beruntung, selama perjalanan berkesempatan duduk bersebelahan dan berdampingan dengan Wisnu Dewanto, Corporate Affair PT. Lintas Marga Sedaya (PT. LMS), perusahaan swasta yang mendapat konsesi pengelolaan tol Cipali. Informasi dari Wisnu Dewanto, baik melalui obrolan informal maupun presentasi resmi yang disampaikannya dalam sesi-sesi selama perjalanan menjadi informasi paling membantu untuk mengetahui gambaran faktual mengenai tol Cipali.

 

Informasi awal yang sudah banyak diketahui publik adalah tol Cipali merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia dengan panjang 116,79 km. Jalan tol yang diresmikan Presiden Jokowi ini melintasi 5 kabupaten di Jawa Barat, yakni: Purwakarta, Subang, Indramayu, Majalengka, dan Cirebon. Namun tidak banyak yang tahu bahwa hitungan awal kilometernya (titik “0”-nya) dimulai dari Cawang, Jakarta, sementara tol Cipali sendiri bermula dari kilometer 72 di Cikopo, Purwakarta. Inilah obrolan pertama yang saya terima dari Wisnu Dewanto dalam perjalanan.

 

Selanjutnya, Wisnu Dewanto menuturkan bahwa dalam proses pengerjaannya, tol Cipali dibagi dalam enam seksi yang dikerjakan secara serentak. Keenam seksi itu terdiri dari: Cikopo-Kalijati, Kalijati-Subang, Subang-Cikedung, Cikedung-Kertajati, Kertajati-Sumberjaya, dan Sumberjaya-Palimanan. Sepanjang tol Cipali terdiri dari 7 Exit Tol, masing-masing: Exit Tol Cikopo di Km 76, Exit Tol Kalijati di Km 98, Exit Tol Subang di Km 109, Exit Tol Cikedung di Km 139, Exit Tol Kertajati di Km 158, Exit Tol Sumberjaya di Km 167, dan Exit Tol Palimanan di Km 188. Sementara itu, hal lain yang luar biasa adalah sepanjang tol Cipali terdapat 99 jembatan. “Ada 29 undebridge dan 70 overbridge,” ucap Wisnu Dewanto.

 

[caption caption="Wisnu Dewanto, Corporate Affair PT Lintas Marga Sedaya/sasgart"]

[/caption]

 

Pembangunan proyek tol Cipali dilakukan dengan skema pembiayaan privat public partnership, yaitu kerjasama pemerintah dan swasta yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan. Dalam implementasinya, pemerintah menetapkan PT. LMS sebagai pemegang konsesi dengan pemegang saham PLUS Expressways Berhad (55%) dan PT. Bhaskara Utama Sedaya (45%). Pembangunan tol Cipali menjadi megaproyek dengan pendanaan terbesar dalam sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia dengan nilai investasi sekitar 12,5 triliun. Mengingat proyek yang sangat besar, pembangunan tol Cipali melibatkan 22 bank dan institusi finansial lain melalui sindikasi perbankan, antara lain dan terutama Bank Central Asia (BCA) dan Bank DKI yang menjadi motor utamanya.

 

Saat peresmian tol Cipali 13 Juni lalu, Presiden Jokowi memberi apresiasi tersendiri. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi memuji PT. LMS yang menurutnya telah menyelesaikan pembangunan tol Cipali lebih cepat dari waktu yang ditargetkan. “Saya memberi apresiasi yang besar terhadap pelaksana jalan tol ini karena saya memberi target agar sebelum lebaran selesai ternyata sebelum puasa sudah jadi,” tutur Jokowi sebagaimana dikutip Majalah KIPRAH, Volume 68/Tahun XV/Juni-Juli 2015.

 

[caption caption="Suasana di gerbang tol Palimanan, salah satu ruas tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

Dalam perjalanan melintasi tol Cipali dari ujung barat hingga ujung timur, saya menyaksikan sendiri bahwa secara umum memang jalan tol ini sudah rampung. Meskipun demikian memang harus diakui bahwa proyek tol Cipali belum tuntas sepenuhnya atau belum selesai seratus persen. Dari pantauan selama perjalanan kemarin, Sabtu 4 Juli 2015 masih tampak sejumlah kekurangan, terutama pada bagian-bagian komponen pendukung seperti fasilitas tempat-tempat istirahat (rest area), termasuk di dalamnya pom bensin, kios-kios makanan, mushola, toilet, dan lain-lain yang di sana-sini masih belum tuntas seratus persen sehingga masih perlu waktu untuk penuntasannya. Di beberapa rest area yang disinggahi kemarin memang masih tampak sejumlah pekerja bangunan yang berjibaku, berpacu dengan waktu mengerjakan sejumlah kekurangan di sana-sini. “Kita tetap optimis sisa pekerjaan ini dapat dituntaskan dalam beberapa minggu ini sehingga menjelang datangnya arus mudik pada lebaran tahun ini semuanya sudah siap,” ujar Lisniari Munthe.

 

[caption caption="Sejumlah pekerja sedang menuntaskan bangunan rest area di Km.86 tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

 

Aspek Praktikal

Terkait penuntasan sejumlah fasilitas pendukung, terutama keberadaan rest area dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Wisnu Dewanto menuturkan penjelasan secara lebih detil. Menurut Wisnu, sepanjang tol Cipali telah disiapkan delapan lokasi rest area. Masing-masing, 4 lokasi menuju Palimanan dan 4 lokasi lainnya menuju Cikopo dengan rincian sebagai berikut. Rest Area menuju Palimanan: (1) Rest Area Tipe-B di Km 86 (2) Rest Area Tipe-A di Km 101 (3) Rest Area Tipe-B di Km 131 (4) Rest Area Tipe-A di Km 166. Kemudian Rest Area menuju Cikopo: (1) Rest Area Tipe-B di Km 86 (2) Rest Area Tipe-A di Km 101 (3) Rest Area Tipe-B di Km 131 (4) Rest Area Tipe-A di Km 166. Rest Area Tipe-A merupakan tempat peristirahatan kategori besar yang juga berpungsi sebagai tempat pelayanan dan dilengkapi dengan keberadaan SPBU. Sementara Rest Area Tipe-B merupakan tempat peristirahatan kategori kecil yang hanya berfungsi sebagai tempat peristirahatan saja, tanpa ada fasilitas dan fungsi pelayanan.  

  

Wisnu Dewanto kemudian memberikan penjelasan mengenai tarif tol yang secara umum dibagi ke dalam empat kategori. Kendaraan Golongan I tarif termurah Rp 9.000 (Subang-Kalijati) dan termahal Rp 96.000 (Cikopo-Palimanan). Kendaraan Golongan II tarif termurah Rp 14.000 (Subang-Kalijati) dan termahal Rp 144.000 (Cikopo-Palimanan). Kendaraan Golongan I II tarif termurah Rp 18.000 (Subang-Kalijati) dan termahal Rp 192.000 (Cikopo-Palimanan). Kendaraan Golongan I V tarif termurah Rp 27.500 (Subang-Kalijati) dan termahal Rp 288.500 (Cikopo-Palimanan). Sementara itu, untuk kendaraan yang masuk dan keluar dari arah Cikampek-Cikopo atau sebaliknya dikenai tarif “0” rupiah. Menurut Wisnu, hal ini merupakan bagian dari kesepakatan joint cooperation antara PT. LMS sebagai operator tol Cipali dengan PT. Jasa Marga sebagai operator tol Cikampek.

 

[caption caption="Daftar tarif tol untuk sejumlah ruas di jalan tol Cipali/sasgart"]

[/caption] 

Sejumlah pertanyaan dari para Kompasianer juga dijawab dan diklarifikasi Wisnu, terutama seputar isu-isu krusial, seperti tuduhan adanya proses ganti-rugi pembebasan tanah yang belum clear dan sorotan atas kasus-kasus kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali sebagaimana diberitaan di sejumlah media sehingga menimbulkan sikap was-was masyarakat untuk melintas di tol Cipali. Mengenai kasus pembebasan tanah, Wisnu Dewanto menjelaskan bahwa proses itu sudah diserahkan kepada pemerintah dan pihak PT. LMS tetap mempersilahkan masyarakat yang merasa belum puas untuk menempuh jalur legal-formal melalui pengadilan. “Kalau dari sisi finansialnya kita justru telah membayar 30 persen lebih besar di atas harga NJOP,” ujarnya. Dalam kaitan ini, Velix V. Wanggai bahkan turut berseloroh bahwa yang terjadi justru bukan proses ganti rugi, tapi ganti untung karena secara ekonomi pemilik tanah sebenarnya sangat diuntungkan.

 

Mengenai kecelakan lalu lintas yang terjadi di ruas tol Cipali memang tidak perlu ditutup-tutupi, tapi justru harus dijadikan bahan pelajaran dalam rangka melakukan evaluasi. Sebagaimana kita mafhumi, dalam seminggu masa ujicoba telah terjadi beberapa kali kecelakaaan dan bahkan telah merenggut korban jiwa. Namun dari hasil evaluasi yang dilakukan, hampir seluruh, atau bahkan memang seluruh kecelakaan yang terjadi di tol Cipali masuk kategori single accident. Menurut Wisnu, model kecelakaan seperti ini umumnya lebih disebabkan karena faktor kecerobohan dari pengemudi, seperti mengantuk, tidak fokus, dan ugal-ugalan atau ngebut di luar batas kecepatan yang diizinkan (allowable speed limit).

 

[caption caption="Spanduk bertuliskan "Ngebut = Maut" di Km.117 tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

Senada dengan itu, Wakil Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Ajun Komisaris Besar Prahoro Tri Wahyono mengatakan, pihaknya telah memetakan titik lelah di tol Cipali. Dari arah Jakarta, titik lelah berada di wilayah Kabupaten Majalengka . Sementara dari arah Cirebon, titik lelahnya berada di sekitar Kabupaten Subang. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi di daerah itu. Penyebab paling banyak akibat kelalaian pengemudi (Kompas, 8 Juli 2015).

Padahal, banyak marka jalan yang mengingatkan setiap pengemudi untuk seantiasa berhati-hati dan tetap mengemudi dengan tingkat kecepatan yang diizinkan. Namun demikian, tidak jarang himbauan itu diabaikan dan dianggap angin lalu begitu saja seolah mereka ingin menantang maut. Karena itu Wisnu berpesan, kondisi jalan tol Cipali yang mulus dan cenderung lurus tetap perlu diimbangi dengan perilaku bijak pengemudi. “Kondisi fisik dan kendaraan perlu dipersiapkan sebelum berkendara. Manfaatkan rest area yang telah tersedia untuk berisitirahat. Jaga jarak aman dan jangan ngebut melebihi batas maksimum kecepatan 100 km per jam,” kata Wisnu. Sementara dari sisi teknis dan praktikalnya sendiri jalan tol Cipali nyaris tidak ada masalah. “Ini tentu bukan penilaian secara sepihak, tapi kita memang telah melakukan berbagai uji mutu dan uji kelayakan dengan standar yang bisa dipertanggungjawabkan,” tambah Wisnu Dewanto.

 

[caption caption="Rambu lalu lintas, batas kecepatan yang diizinkan di tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

Senada dengan itu, Kepala Subbidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Chairal Yandi menyatakan, secara prosedural tol Cipali telah memenuhi syarat kelaikan jalan. Syarat yang dipenuhi antara lain keberadaan marka jalan, rambu-rambu, dan prosedur lalu lintas lainnya. Demikian pula secara administratif, jalan tol Cipali juga telah memenuhi prosedur sehingga sudah dinyatakan layak beroperasi. Fasilitas pendukung lainnya, seperti mobil derek, patrol polisi, ambulan, dan lain-lain juga sudah tersedia.

PT. LMS juga sudah menyediakan Traffic Monitoring Center (TMC) di kantor pusat operasionalnya yang berada di pintu keluar tol Subang. TMC sekaligus berfungsi sebagai pusat radio komunikasi para petugas di area tol Cipali. Menurut Wisnu, di ruang TMC ini aka nada 20 layar monitor yang terhubung dengan kamera CCTV yang ditempatkan di sejumlah titik di tol Cipali. Untuk para pengendara yang membutuhkan jasa dan informasi selama dalam perjalanan di tol Cipali, pengelola juga menyediakan call-center melalui hotline: 0260-7600-600 yang dapat dihubungi kapan pun.

 

[caption caption="Mobil patroli dan informasi hotline call center di tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

 

Aspek Fungsional

Prosesi mudik lebaran seakan telah menjadi persoalan permanen yang antara lain dan terutama menyuguhkan kemacetan sebagai salah satu masalah krusialnya. Kemacetan saat mudik telah menjadi pemandangan lumrah yang dapat disaksikan di hampir semua jalur lintas pulau Jawa, terutama di jalur Pantura yang bukan saja menjadi jalur favorit pemudik, tapi sekaligus sering dijadikan barometer lancar-tidaknya arus mudik lebaran setiap tahun. Dalam konteks ini, dibangunnya tol Cipali merupakan salah satu ikhtiar serius untuk mencari solusi menangani kemacetan, terutama pada musim mudik lebaran yang menjadi agenda tahunan.

 

Kementerian PUPR menilai keberadaan tol Cipali yang diproyeksikan akan tersambung hingga ke wilayah Jawa Tengah melalui jalur tembus hingga ke Brebes ini akan membantu mengurangi kepadatan kendaraan di jalur Pantura sekaligus mengurangi beban jalan Pantura dan memecah konsentrasi kepadatan yang biasanya sudah dimulai dari tol Cikampek. Masyarakat yang biasanya hanya menggunakan satu jalur sekarang bisa memakai dua jalur, yaitu jalur nasional Pantura atau bisa juga melalui tol Cikampek-Cikopo-Palimanan. Dengan begitu, kepadatan lalu lintas di jalur Pantura akan sedikit terurai. Tol Cipali diperkirakan akan dilalui kendaraan sebanyak 25.000 kendaraan per hari, tetapi bisa meningkat tajam hingga 80.000 kendaraan per hari selama musim lebaran. Dengan asumsi seperti itu, tol Cipali diharapkan mampu mengurangi tingkat kepadatan di jalur Pantura secara cukup signifikan, yakni sekitar 40 hingga 60 persen.

 

[caption caption="Para pejabat PUPR sedang melakukan inspeksi di gerbang tol Cikopo/sasgart"]

[/caption]

 

Bukan itu saja, kehadiran tol Cipali juga diharapkan melahirkan efek domino bagi peningkatan kehidupan perekonomian, terutama pengembangan sektor-sektor ekonomi produktif di wilayah-wilayah sekitarnya. Keberadaan tol Cipali tentu memiliki peran yang strategis, misalnya untuk mempercepat proses distribusi logistik dan jasa di pulau Jawa dan mendorong tumbuh-kembangnya sentra ekonomi baru dan sekaligus memicu percepatan pembangunan di daerah sekitarnya. Velix V. Wanggai menyebutkan bahwa keberadaan jalan raya menjadi salah satu infrastruktur kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dalam tataran makro, pembangunan infrastruktur termasuk di dalamnya infrastruktur jalan raya akan menjadi fondasi strategis dan vital bagi pembangunan sebuah bangsa. “When we build infrastructure, we build nations …,” ucap Velix V. Wanggai, Kabiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR yang juga Pemimpin Umum Majalah KIPRAH.

 

 

Aspek Emosional dan Spiritual

Jika Anda menyaksikan video bertajuk “Tol Cipali Siap Beroperasi” yang dibuat Kompas dalam link berikut https://www.youtube.com/watch?v=FNv0D8SReM0 tampak bukan hanya besaran modal investasi saja yang menggugah kita. Emosi kita akan tersentuh, betapa kerumitan-kerumitan yang menghadang untuk mewujudkan tol Cipali pada akhirnya akan menghadirkan kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai bangsa. Di tengah situasi ekonomi dunia yang lesu, pembangunan infrastruktur yang relatif padat modal dinilai nyaris mustahil, tapi nyatanya kita dapat mewujudkannya dengan cukup lancar.

 

Dalam video berdurasi 11.44 menit itu, Sandiago Uno, Komisaris PT. LMS menuturkan bahwa secara konstruksi, pembangunan tol Cipali sangat menantang. Ada banyak sungai yang harus dilintasi, jalan dan jembatan kereta yang beririsan serta kerumitan teknis lainnya sehingga dalam ruas tol ini harus dibangun lebih dari 99 jembatan. Di luar aspek teknis, tantangan lain yang tidak kalah pelik yaitu bagaimana meyakinkan regulator dan para pemangku kepentingan bahwa proyek ini visible. Namun tantangan terberatnya menurut Sandiago Uno adalah dalam hal pengadaan lahan. “Dibutuhkan waktu enam tahun untuk menyelesaikan urusan pengadaan lahan,” ujarnya.

 

[caption caption="Sandiego Uno, Komisaris PT Lintas Marga Sedaya/Kompas"]

[/caption]

 

Pernyataan Sandiago Uno tersebut mengkonfirmasi informasi sebelumnya yang disampaikan Wisnu Dewanto bahwa diperlukan banyak pertimbangan dalam proses pembangunan tol Cipali. Pertimbangannya bukan sekadar aspek teknis, tapi juga aspek sosial dan kultural serta kearifan lokal yang perlu diperhatikan. Karen itu, waktu yang digunakan untuk pembangunan tol Cipali secara keseluruhan menjadi cukup lama. Kalau hitungannya hanya teknis pengerjaan jalan tol, waktu yang diperlukan hanya 28 bulan, tapi waktu yang diperlukan untuk proses pembebasan lahan bahkan sampai 6 tahun.

 

Proses pembebasan lahan yang cukup lama tersebut tidak lain karena adanya nilai-nilai spiritual dan kearifan lokal yang perlu dihormati dan dijaga secara bersama-sama sehingga tidak menjadi kendala di kemudian hari. Wisnu memberikan contoh, misalnya tentang “Batu Blenong” yang terletak di Km 182 di sebelah kanan jalan arah ke Subang. Hingga kini, keberadaan “Batu Blenong” itu tetap dipertahankan mengingat nilai-nilai lokal masyarakat (local wisdom) yang masih menginginkan keberadaan batu tersebut. Demikian juga lokasi Pesantren Babakan Caringin yang berada tidak jauh dari lokasi “Batu Blenong” di kawasan Bukit Salam. Dalam rencana awalnya, kawasan pesantren itu akan terbelah rute jalan tol sehingga akan dipindahkan. Namun dengan berbagai pertimbangan, keberadaan pesantren itu tetap dipertahankan pada kawasan semula. Rute jalan tol justru yang kemudian harus sedikit diubah dan memutar dengan membelah wilayah Bukit Salam.

 

[caption caption="“Batu Blenong” di wilayah Bukit Salam di Km.182 tol Cipali/sasgart"]

[/caption]

 

Upaya untuk mewujudkan tol Cipali memang telah melewati perjuangan cukup berat dan panjang. Tidak saja dibutuhkan kecakapan teknis berupa penguasaan teknik konstruksi dan manajemen modern yang handal, namun juga dibutuhkan kecakapan, kejelian dan kepekaan sosial. Segenap aspek ini tentu perlu diperhatikan secara simultan sehingga tidak menjadi kendala di kemudian hari. Aspek lainnya yang tak kalah penting mendapat perhatian adalah aspek masyarakat sebagai pengguna. Sebagus apapun kualitas jalan tol dengan dukungan fasilitas selengkap apapun tetap akan menyimpan bahaya manakala manusianya tidak disiplin dan bijaksana dalam berkendara. Perlu disadari bahwa tingkat kecelakaan tertinggi yang terjadi di tol Cipali selama ini adalah karena faktor manusia (human error). Karena itu, pesan yang dikemukakan Velix V. Wanggai menjadi penting untuk diperhatikan bahwa sosialisasi dan edukasi masyarakat harus terus dilakukan agar mereka menjadi bijak dalam berkendara. Hanya pengendara santun dan bijaksana yang bisa mudik-asyik melintasi tol Cipali dengan hati berseri …

 

---

[caption caption="Menyempatkan diri untuk berganti posisi sama pak polisi/sasgart"]

[/caption]

 

NB: Menyempatkan diri untuk berganti posisi sama pak polisi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun