Usai menyimak sambutan dari Kementerian PUPR dan penjelasan dari panitia, para Kompasianer tampak sudah tak sabar untuk segera menjelajahi tol Cipali yang disebut-sebut sebagai jalan tol terpanjang di Indonesia. Para peserta sudah siap berkemas dengan amunisinya masing-masing. Demikian juga para ponggawa Kompasiana yang dipandu langsung Kang Pepih Nugraha beserta segenap Tim Admin Kompasiana tampak siap siaga. Dua bis wisata telah disiapkan untuk perjalanan ini. Panitia bahkan telah menyiapkan “voorijder”, mobil polisi berplat nomor 1211-VIII yang mengawal perjalanan kami. “Seumur-umur baru kali ini aku merasakan dikawal polisi,” ucap Topik Irawan, teman Kompasianer yang duduk di barisan paling depan.
[caption caption="Bis rombongan kompasianer siap menuju tol Cipali/sasgart "]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/09/3-559daaea327a61f814ca93d7.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Banyak hal mungkin dapat dibagi dan diceritakan sebagai oleh-oleh perjalanan “Eksplorasi Tol Cipali”, meski bisa jadi banyak hal juga yang luput dari rekaman saya dan para Kompasianer lainnya. Karena itu, saya lebih prefer menuliskan cerita ini dengan sistematika yang disampaikan CEO Kompasiana, Kang Pepih Nugraha dengan berpangkal pada lima hal esensial, yaitu: aspek faktual, praktikal, fungsional, emosional dan spiritual. Kelima hal inilah yang akan dideskripsikan dalam tulisan berikut.
[caption caption="CEO Kompasiana, Pepih Nugraha bersama Velix V. Wanggai, Kabiro Komunikasi Publik Kementerian PUPR/sasgart"]
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/07/09/4-559dab65137b615805e2fead.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Gambaran Faktual Cipali