Mohon tunggu...
Sasax
Sasax Mohon Tunggu... Freelancer - penjaga malam

Hanya seorang pemimpi kecil yang menyukai gerimis, ilalang dan senja. \r\nBermimpi bisa menjelajahi Nusantara, Venezia dan Paris

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Nodai Nama Tuhan-Ku

6 Juli 2011   11:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba suara itu kembali menggema : "mereka kafir Pencoreng agama Tuhan, menghalalkan mereka untuk di bunuh !!" Aku merinding badanku panas dingin kubolak-balik lembar demi lembar kitab suciku tak kutemukan dimanapun "penghalalan" itu Apa aku yang salah? atau ada bagian-bagian firman-Nya yang kulewati? atau memang Tuhan-ku begitu? Tidaak Tuhanku takkan begitu Tuhan-ku Maha Pengasih dan Maha Penyayang Dia tak menciptakan manusia untuk menilai manusia lain sebagai pendosa Tolong Pandangan guru-guru kalian ajaran-ajaran perguruan kalian kitab-kitab pusaka leluhur kalian jangan kalian jadikan sebagai firman-Nya Jangan nodai nama Tuhan-ku Dia tak perlu kalian bela dengan smua persepsi kalian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun