Mohon tunggu...
Nur Annisa Hamid
Nur Annisa Hamid Mohon Tunggu... Wiraswasta - blogger dan content creator

seorang wanita yang hobi travelling, menulis dan menyukai anak-anak selalu berfikir positif dan bersyukur dalam segala hal

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Kesehatan Dunia Jadi Momen Manusiakan Penyakit Kusta

18 April 2022   20:24 Diperbarui: 18 April 2022   20:27 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 7 April 2022 diperingati sebagai hari Kesehatan dunia dimana saat ini banyak orang mulai menyadari pentingnya kesehatan fisik dan mental.  Apalagi di masa pandemi dimana kita harus lebih peduli untuk hidup sehat. 

Namun masih ada penyakit yang mendapat stigma negatif dari masyarakat yaitu kusta. Kusta masih dianggap penyakit kutukan dan menular sehingga dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya. Masih minimnya kesadaran akan penyakit kusta dan belum optimalnya penanganan penyakit ini membuat Indonesia menjadi negara penyumbang kusta terbesar ketiga di dunia yaitu sebanyak 17.000 orang. 

Berita KBR sebagai salah satu media jaringan radio yang tersebar dari Sabang sampai Merauke rutin mengadakan talkshow tentang penyakit kusta melibatkan berbagai pihak. Kemarin tanggal 12 April 2022 KBR mengadakan talkshow dengan dua bintang tamu yaitu dr Flora Ramona Sigit Prakoeswa dan bapak Wisnu Saputra. 

Menurut dr Flora hari kesehatan dunia harusnya menjadi momen bagi masyarakat agar penyakit kusta bisa diterima dengan baik di masyarakat. Karena masih banyak penderita kusta dikucilkan sehingga membuat mental mereka tertekan lalu depresi akhirnya malu ke dokter dan penyakitnya tidak dapat disembuhkan. 

sumber: youtube Berita KBR
sumber: youtube Berita KBR

Inilah pentingnya peran jurnalis dalam mengedukasi masyarakat melalui artikel di media online agar pasien kusta mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara. Masih minimnya artikel tentang pencegahan dan penanganan kusta membuat penyakit ini mendapatkan stigma negatif. 

Padahal kusta penyakit menular yang sulit menular dan bisa disembuhkan. Supaya mata rantai kusta bisa diputus perlu melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, media, tenaga medis dan pelaku bisnis. Jika semua pihak kompak maka pasien kusta bisa mandiri secara sosio ekonomi dan bisa hidup normal seperti manusia pada umumnya. 

sumber: youtube Berita KBR
sumber: youtube Berita KBR

Salah satu pihak yang perlu dilibatkan dalam sosialisasi penyakit kusta adalah pemuka agama dan kepala daerah seperti bupati atau walikota. Karena jika pemimpinnya bisa memberi contoh merangkul pasien kusta maka masyarakat akan menerima dengan baik. 

Masyarakat juga perlu diedukasi bahwa untuk mendapatkan informasi dengan benar maka harus bertanya kepada  tenaga medis seperti dokter di puskesmas atau rumah sakit supaya tidak terjebak dengan berita bohong atau mitos.

Kedepannya dr Flora memberikan saran untuk rutin mengadakan diskusi untuk skala kecil atau skala besar agar masyarakat yang memiliki keluarga atau teman dengan penyakit kusta bisa memberikan dukungan untuk bisa sembuh dan mandiri. Perlu juga mengajak pelaku usaha dan kepala daerah agar mau turun tangan menggandeng pasien kusta untuk berobat dan mendapatkan pelatihan ketrampilan. 

Bagi saya acara ini selain informatif juga memberikan inspirasi bagaimana penyakit kusta tidak bisa diatasi sendiri tapi harus bergandengan tangan dengan beberapa pihak termasuk saya sendiri. 

Setiap orang bisa memberikan kontribusi misalnya dengan memberikan informasi yang benar di media sosial tentang penyakit kusta atau memberikan semangat bagi pasien yang sedang berobat atau belajar keterampilan untuk bisa mandiri. 

Yuk bersama-sama kita atasi penyakit kusta dengan memberikan mereka kesempatan untuk sekolah atau bekerja dan mendorong mereka untuk terus berobat sampai sembuh. Karena sudah banyak orang yang sembuh dari kusta dan kini bekerja di perusahaan seperti karyawan pada umumnya. Karena pasien kusta adalah manusia yang juga berhak mendapatkan pekerjaan yang layak dan diperlakukan dengan baik. 

Jika kita mau merangkul mereka maka penyakit kusta bisa diputus mata rantainya sehingga di masa depan Indonesia bisa bebas dari penyakit kusta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun