Sembilan bulan sejak pandemi hadir di Indonesia membawa dampak yang besar bagi usaha kecil menengah atau UKM juga koperasi. Banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat daya beli masyarakat juga menurun sehingga pemilik UKM banyak yang tidak lagi melanjutkan usahanya.Â
Dari data BPS tahun 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat minus 5,32% di kuartal kedua dan minus 3,49% di kuartal ketiga. Penurunan ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia saja tapi di berbagai negara lainnya bahkan sudah terjadi resesi ekonomi. Pandemi membuat perilaku masyarakat juga berubah karena banyak aktivitas di rumah maka belanja online semakin meningkat dan kebutuhan akan suplemen atau produk kesehatan juga bertambah.Â
Kondisi ini sebenarnya bisa menjadi peluang bagi UKM untuk bisa bertahan bahkan bangkit saat pandemi dengan mengubah pola bisnis mengikuti kebutuhan konsumen. Pemerintah tentu tidak tinggal diam berbagai program diadakan untuk membantu dan meringankan UKM dan koperasi.Â
Program yang dilakukan pemerintah antara lain bantuan modal kerja bagi usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta untuk 12 juta pelaku usaha mikro, pelatihan online gratis di bantuan prakerja atau edukukm.id, gerakan belanja di warung tetangga, bekerja sama dengan kementerian BUMN untuk belanja barang dan jasa produk UKM melalui Pasar Digital (PaDI).Â
Hal ini disampaikan oleh bapak Teten Masduki pada acara Webinar Outlook 2021 "Menuju Koperasi Modern, UKM Naik Kelas dan Wirausaha Produktif" tanggal 29 Desember 2020. Walaupun kondisi ekonomi secara global sedang lesu, namun beliau optimis Indonesia bisa bangkit karena gotong-royong masyarakat yang masih tinggi ditambah transformasi digital yang banyak dilakukan melalui pemerintah.Â
Selama ini koperasi dan UKM memberikan kontribusi pada pada PDB cukup besar, agar di tahun 2021 bisa bertambah maka perlu adanya transformasi digital. Diharapkan dengan menggunakan teknologi digital, koperasi bisa menjadi lebih dinamis, diminati anak muda sehingga koperasi bisa menjadi wadah yang asik untuk mendirikan usaha rintisan atau startup.Â
Kementerian Koperasi dan UKM memiliki sejumlah program untuk tahun 2021 antara lain memperbanyak koperasi dalam ekosistem digital, meningkatkan rasio partisipasi UKM Indonesia dalam rantai pasok, mendorong petani atau nelayan membentuk koperasi dan meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia melalui program wirausaha di perguruan tinggi, pondok pesantren serta sekolah kejuruan.Â
Beberapa UKM bahkan meraih keuntungan saat pandemi seperti bisnis minuman ringan, kuliner, pakaian, sayuran bahkan layanan streaming untuk menonton film di rumah. Karena saat masyarakat menjalani karantina atau mengurangi aktivitas di luar rumah tentu membutuhkan hiburan dan akses untuk membeli kebutuhan sehari-hari dengan mudah.Â