Tanggal 23 Oktober 2019 Menteri Kabinet Indonesia Maju telah dilantik oleh presiden Joko Widodo. Menteri yang terpilih terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari politikus, praktisi, aktivis hingga birokrat. Masing-masing memiliki program kerja yang ingin membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Salah satunya ialah bapak Teten Masduki yang sebelumnya merupakan aktivis anti korupsi kemudian menjadi kepala staf kepresidenan dan kini menjabat menteri koperasi usaha kecil menengah (UKM).
Tak lama setelah terpilih menjadi menteri, bapak Teten langsung menerima dan mengundang beberapa tamu untuk menjalin sinergi dalam memajukan koperasi serta UKM. Tamu yang telah datang ke kantor kementerian koperasi dan UKM antara lain bapak Fadel Muhammad Ketua Induk Koperasi Karyawan, CEO Gojek, Founder Tokopedia dan Direktur PD Pasar Jaya.

Kelima program tersebut antara lain :
Memperperbesar akses pasar bagi UKM baik di di dalam negeri maupun luar negeri. Untuk mendukung akses pasar yang lebih luas, Kementerian Koperasi dan UKM akan melibatkan perusahaan marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan distributor asing agar produk UKM bisa masuk global value chain serta dipasarkan hingga mancanegara.
Peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produksi atau jasa yang dihasilkan.
Kementerian Koperasi dan UKM akan membantu menyediakan teknologi dan sarana pendukung untuk memperbaiki kualitas dan kualitas produksi yang bisa digunakan secara kolektif. Selain itu Kemenkop UKM akan membantu sertifikasi produk baik untuk pasar dalam negeri atau luar negeri sehingga dapat bersaing secara global.

Pengembangan kapasitas manajemen usaha koperasi dan UKM
Agar koperasi bisa bersaing dengan perusahaan teknologi keuangan yang kini banyak digunakan masyarakat, Kemenkop UKM akan memberikan konsultasi, pelatihan dan pendampingan dari para ahli.
Memberikan kemudahan dan kesempatan mengembangkan usaha koperasi dan UKM
Upaya yang sedang dilakukan Kemenkop UKM adalah pemberian insentif pajak bagi UKM, pendampingan bidang hukum bagi koperasi dan UKM, melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dari resiko plagiat atau pemalsuan merek.

Hal lain yang sedang difokuskan oleh Kemenkop UKM mengintegrasikan koperasi dan UKM dalam Omnibus Law untuk menciptakan lapangan kerja dengan mempermudah perizinan, pembiayaan dan sertifikasi.
Salah satu kemudahan yang akan dirasakan awal tahun 2020 adalah penurunan suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) 1% dari menjadi 6% dengan total penyaluran KUR menjadi 190 triliun.
Dengan adanya perubahan kebijakan KUR oleh pemerintah dapat mempermudah pertumbuhan UKM dan meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI